Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai 25 April, Tokyo dan Osaka Bestatus Darurat Covid-19

Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas.
Ilustrasi - Staf medis berpartisipasi dalam pelatihan vaksinasi virus Corona di Osaka, Minggu (28/2/2021)./Antara/The Yomiuri Shimbun-Takayuki Hamai
Ilustrasi - Staf medis berpartisipasi dalam pelatihan vaksinasi virus Corona di Osaka, Minggu (28/2/2021)./Antara/The Yomiuri Shimbun-Takayuki Hamai

Bisnis.com, TOKYO - Pemerintah Jepang akhirnya memutuskan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka, dan dua prefektur lainnya.

Sebelumnya, desakan untuk menentukan status darurat itu diminta pemerintah wilayah Tokyo dan Osaka.

Pemerintah Jepang menerapkan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya itu berlaku mulai 25 April hingga 11 Mei. Pemberlakuan itu terpaksa diterapkan saat Jepang berjuang untuk mengatasi pandemi yang muncul kembali tiga bulan sebelum Olimpiade.

Di bawah keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup. Acara olahraga berskala besar pun diadakan tanpa penonton.

"Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas," kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura.

Nishimura menyampaikan hal itu di awal pertemuan dengan panel ahli untuk membahas langkah-langkah yang diusulkan.

"Kami membutuhkan tindakan yang kuat, cepat dan fokus," katanya, sambil meminta orang untuk "mengingat musim semi lalu dan tinggal di rumah."

Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta tutup dan perusahaan memberikan tunjangan lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah.

Keadaan darurat juga akan mencakup Kyoto dan Hyogo.

Sementara itu libur panjang di Jepang diharapkan secara resmi disetujui pada Jumat malam.

Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang.

Jepang sejauh ini menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara.

Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian.

Peningkatan infeksi terbaru telah memicu tanda bahaya dengan lonjakan kasus pada varian baru Covid-19 dan terjadinya kekurangan tempat tidur di rumah sakit di beberapa wilayah.

Upaya vaksinasi di Jepang dilaporkan masih berlangsung lamban.

Tokyo melaporkan 861 kasus baru pada  Kamis, terbesar sejak 29 Januari, yang terjadi selama gelombang ketiga pandemi dan keadaan darurat sebelumnya.

Prefektur Osaka mencatat 1.167, turun sedikit dari rekor.

Beberapa prefektur lain tetap dalam keadaan "darurat" sebagai upaya pengendalian infeksi yang ditargetkan.

Durasi keadaan darurat di Nishimura juga akan diperpanjang hingga 11 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper