Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melonjak Drastis, Kasus Covid-19 di India Tertinggi Kedua Setelah AS

India melaporkan kasus Covid-19 tembus 300.000 pada Kamis (22/4/2021). Hal ini menjadikan India berkontribusi lebih dari 40 persen kasus Covid-19 baru di dunia.
Tenaga medis berupaya menyelamatkan pasien di tengah serangan gelombang kedua Covid-19 di India / Express Photo by Amit Chakravarty
Tenaga medis berupaya menyelamatkan pasien di tengah serangan gelombang kedua Covid-19 di India / Express Photo by Amit Chakravarty

Bisnis.com, JAKARTA - India melaporkan kasus Covid-19 tembus 300.000 pada Kamis (22/4/2021). Hal ini menjadikan India berkontribusi lebih dari 40 persen kasus Covid-19 baru di dunia.

Dilansir dari The New York Times, India mencatat kasus Covid-19 baru sebanyak 312.731 dalam 24 jam, menjadi yang tertinggi sejak virus pertama kali mewabah pada tahun lalu. Bahkan jumlah tersebut sudah melampaui kasus harian tertinggi yang pernah dicatat Amerika Serikat pada 8 Januari lalu sebanyak 300.669 kasus.

Gelombang Covid-19 membuncah sejak 2 bulan terakhir, di awali dengan adanya perkumpulan massa, kekurangan oksigen, dan ambulan mengantre di luar rumah sakit lantaran tidak tersedianya ventilator bagi pasien baru.

"Ketika kasus di seluruh dunia mencapai rekor mingguan baru, 40 persen infeksi berasal dari India, pengingat serius bahwa pandemi masih jauh dari selesai, bahkan ketika infeksi menurun dan vaksinasi semakin cepat di Amerika Serikat dan bagian dunia kaya lainnya," seperti dikutip dari NYT.

Pada Kamis, Kementerian Kesehatan India mencatat terdapat 2.104 kematian atau rata-rata sekitar 1.300 orang meninggal akibat Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Jumlah tersebut masih lebih baik dari AS atau Brasil, tetapi meningkat tajam dibandingkan dua bulan lalu yang rata-ratanya kurang dari 100 orang di India meninggal setiap hari.

Dengan demikian, total kasus di India mencapai 15,6 juta, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat.

Serangan kritik terhadap Perdana Menteri Narendra Modi yang dianggap gagal mempersiapkan gelombang kedua seiring dengan ancaman varian baru.

Bahkan, pemerintahan Modi memperbolehkan perayaan keagamaan Hindu tetap diadakan, membuat jutaan jemaah berkumpul di Sungai Gangga. Tak hanya itu, partainya juga melaksanakan rapat umum besar di beberapa negara bagian.

“Kemerosotan cepat India ke dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah akibat langsung dari rasa puas diri dan kurangnya persiapan oleh pemerintah,” tulis Ramanan Laxminarayan, direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi dan Kebijakan di Washington.

Maharashtra menjadi wilayah terparah adalah negara bagian barat yang padat penduduk dan sebagai pusat keuangan Mumbai. Mulai Rabu, pemerintah setempat memerintahkan kantor pemerintah agar beroperasi dengan kapasitas 15 persen dan memberlakukan pembatasan baru pada pernikahan dan transportasi pribadi untuk memperlambat penyebaran virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper