Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Pandemi di Masa Depan, Inggris Bentuk Tim Pakar Internasional

Tim pakar ini bertugas membantu kesiapsiagaan dunia mengatasi pandemi yang mungkin terjadi serta mendorong percepatan pengembangan vaksin.
Warga mengantre memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19), di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021)./Antara/REUTERS-John Sibley
Warga mengantre memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19), di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021)./Antara/REUTERS-John Sibley

Bisnis.com, LONDON - Inggris membuat langkah antisipatif menghadapi kemungkinan munculnya kembali pandemi di masa depan.

Langkah antisipasi Inggris dilakukan dengan membentuk kelompok pakar internasional.

Tim pakar ini bertugas membantu kesiapsiagaan dunia mengatasi pandemi yang mungkin terjadi. Tim juga akan mempercepat pengembangan vaksin melawan penyakit yang muncul di masa depan.

Berada di bawah Kepresidenan Inggris dalam kelompok negara-negara anggota G7, tim pakar untuk menghadapi pademi (the Pandemic Preparedness Partnership/PPP) tersebut akan melapor ke KTT para pemimpin G7 pada Juni.

Tim akan memberi nasihat tentang bagaimana mencapai target Perdana Menteri Boris Johnson mengembangkan vaksin melawan penyakit di masa depan dalam 100 hari.

"Sebagai Presiden G7, Inggris bertekad untuk bekerja dengan mitra kami membangun kembali lebih baik dari [pengalaman mengatasi] virus Corona dan memperkuat kesiapsiagaan global untuk pandemi di masa depan," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock menjelang pertemuan virtual selama dua hari kelompok itu.

"Kelompok baru pakar ini akan mendorong upaya kami di tahun-tahun mendatang melindungi orang di mana pun dari penyakit baru dan menyelamatkan nyawa," ujar Hancock.

PPP akan diketuai oleh Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Patrick Vallance.  Kelompok pengarahnya termasuk para eksekutif dari pembuat vaksin Covid-19 AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson serta para ilmuwan.

Inggris mengatakan juga akan ada lebih dari 16 juta pound (Rp325 miliar) untuk Koalisi bagi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) guna mendukung pasokan dan pengembangan vaksin global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper