Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan alasan pemerintah memesan empat jenis vaksin untuk mengantisipasi kemungkinan salah satu vaksin mengalami persoalan di kemudian hari.
“Saya enggak tahu apa yang akan terjadi kalau salah satu terjadi masalah, kita masih punya tiga yang lain. Kalau kita sebagai negara hanya memiliki dua sumber atau satu, vaksinasi kita akan terhenti,” kata Budi secara Virtual dalam Workshop Pengawalan Vaksin Merah Putih, Selasa (13/4/2021).
Belakangan, Budi mengaku, langkah untuk mengamankan empat jenis vaksin meliputi Sinovac asal China, Astrazeneca asal Inggris, Novavax asal Amerika Serikat dan Kanada, lalu Pfizer-BioNTech yang berasal dari Jerman berhasil menutup defisit vaksin akibat embargo dari India.
“Kita tahu Astrazeneca tidak bisa keluar dari India, karena India kasusnya naik tinggi, sehingga mereka merasa semua vaksin yang diproduksi harus diproduksi untuk rakyat mereka, sesuatu hal yang sangat wajar. Akibatnya pada kedaulatan di banyak negara lain, termasuk kita,” tuturnya.
Sebelumnya, Budi mengatakan embargo yang terjadi di India menyebabkan rencana pengiriman vaksin AstraZeneca periode Maret dan April 2021 ke Indonesia tertunda.
Setelah mendapatkan vaksin AstraZeneca gratis dari Covax-GAVI sebanyak 1,1 juta dosis, Indonesia rencananya mendapatkan 2,5 juta dosis tambahan pada 22 Maret, kemudian 7,8 juta dosis lagi akan didapatkan pada April.
Baca Juga
“Ternyata ditunda, karena ada isu India embargo vaksin," kata dia dalam jumpa pers secara daring, Sabtu (27/3/2021).
Situasi ini terjadi karena India sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19, sehingga tidak mengizinkan vaksin tersebut keluar dari negaranya.
Budi mengatakan, India memiliki kemampuan memproduksi vaksin AstraZeneca paling besar di dunia.
Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca di Indonesia tengah berupaya menjadwalkan ulang pengiriman vaksin AstraZeneca ke sejumlah negara.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun