Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kembali Masukkan 7 Perusahaan China dalam Daftar Hitam

Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS telah memblokir sejumlah perusahaan China termasuk WeChat, Xioami, dan AliPay.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat kembali memasukkan 7 perusahaan China ke dalam daftar hitam dengan tuduhan membangun supercomputer untuk membantu militer Negeri Panda. 

Langkah ini merupakan yang pertama di bawah kepemimpinan Presiden AS Joe Biden, membuat perusahaan China semakin sulit untuk mengakses teknologi Paman Sam tersebut.

Ketujuh perusahaan tersebut antara lain Tianjin Phytium Information Technology, Shanghai High-Performance Integrated Circuit Design Center, Sunway Microelectronics, dan National Supercomputing Center.

Dengan adanya keputusan ini, perusahaan-perusahaan AS tidak akan bisa mengekspor teknologi ke perusahaan China tersebut tanpa izin khusus.

Keputusan Biden tersebut sekaligus mengharuskan ketujuh perusahaan China tersebut mengantongi lisensi untuk mengakses teknologi AS, termasuk infrastruktur cip yang didesain Intel dan produsen AS lainnya.

Dilansir dari BBC, Jumat (9/4/2021), Departemen Perdagangan AS menuduh ketujuh perusahaan tersebut terlibat dari upaya militer China dalam membangun supercomputer dan memfasilitasi program untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.

Tak hanya itu, 7 perusahaan itu disebut AS merupakan pemain utama dalam pembangunan supercomputer di China dan menjadi bagian dari rencana Beijing untuk memenuhi kebutuhan cip.

Sekretaris Departemen Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan administrasi Biden akan melakukan segala cara untuk mencegah China memanfaatkan teknologinya dalam mendukung upaya modernisasi militer negara tersebut.

Aturan itu melarang perusahaan AS untuk menawarkan teknologinya ke perusahaan China, tetapi tidak melarang produk-produk yang diproduksi di luar AS.

Keputusan semacam ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh AS. Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS telah memblokir sejumlah perusahaan China termasuk WeChat, Xioami, dan AliPay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper