Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Kematian Akibat Covid-19 di Brasil Lebih dari 4.000 Kasus per Hari

Brasil hingga kini telah mencatat lebih dari 366.000 kasus kematian akibat Covid-19. Brasil berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat.
Warga menunggu untuk melakukan rapid tes penyakit virus corona (Covid-19) oleh anggota kelompok sukarelawan Vidas Indigenas Importam (Hidup warga penduduk asli penting) di komunitas penduduk asli Igarapes do Diuna, di tepi sungan Negro di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, Sabtu (6/2/2021). Foto diambil tanggal 6 Februari 2021./Antara/Reuters-Bruno Kelly
Warga menunggu untuk melakukan rapid tes penyakit virus corona (Covid-19) oleh anggota kelompok sukarelawan Vidas Indigenas Importam (Hidup warga penduduk asli penting) di komunitas penduduk asli Igarapes do Diuna, di tepi sungan Negro di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, Sabtu (6/2/2021). Foto diambil tanggal 6 Februari 2021./Antara/Reuters-Bruno Kelly

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam pandemi Covid-19, Brasil mencatat lebih dari 4.000 kematian per hari akibat virus Corona dalam satu hari. Ini menjadi rekor baru negara tersebut karena Presiden Jair Bolsonaro terus menolak pembatasan pergerakan masyarakat.

Kementerian Kesehatan Brasil menyatakan bahwa 4.195 orang meninggal karena virus tersebut sehari terakhir. Negara itu hingga kini telah mencatat lebih dari 366.000 kematian, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins atau nomor dua setelah Amerika Serikat.

“Kasus ini ibarat reaktor nuklir yang memicu reaksi berantai dan di luar kendali. Ini adalah Fukushima biologis," kata Miguel Nicolelis, seorang tenaga medis Brasil dan profesor di Duke University.

Rumah sakit Brasil di seluruh negeri sudah hampir penuh karena tingkat infeksi terus meningkat. Kalangan usia muda jatuh sakit dan membutuhkan perawatan medis karena gelombang pandemi ini ditandai dengan jenis virus yang lebih mudah menular.

Pakar kesehatan masyarakat, dokter, dan bahkan beberapa pemimpin lokal mendesak perlunya melakukan penguncian yang ketat untuk mencoba membendung lonjakan tersebut.

"Kami berada dalam situasi yang mengerikan, dan kami tidak melihat langkah-langkah efektif baik oleh pemerintah negara bagian atau federal untuk menanggapinya," kata ahli epidemiologi Ethel Maciel dari Universitas Federal Espirito Santo seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (7/4/2021).

Sementara itu, baru kurang dari 10 persen orang Brasil yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 sejauh ini. Maciel mengatakan satu-satunya cara untuk memperlambat penyebaran virus yang sangat cepat adalah penguncian yang efektif selama setidaknya 20 hari.

Presiden Bolsonaro masih menghindari pembatasan pergerakan masyarakat dan pemakaian masker selain penguncian sekalipun meningkatnya tekanan pada pemerintahnya untuk bertanggung jawab atas krisis virus Corona yang melumpuhkan negara itu.

Bolsonaro bulan lalu melantik menteri kesehatan baru yang keempat sejak pandemi dimulai. Dia melakukan perombakan pemerintah dengan mengganti menteri luar negeri, kehakiman, dan pertahanan. Dia kemudian juga menunjuk kepala staf angkatan darat, laut, dan udara yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper