Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak terus berupaya menangkal sebaran informasi tidak benar atau hoaks terkait virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan data Kominfo sampai dengan 6 April 2021, ada 1.513 hoaks terkait Covid-19. Dari 1.513 isu tersebut, ada 2.987 total sebaran yang diajukan untuk ditarik dari peredaran atau take down.
“Dari 2.987 itu, 2.600 sudah take down,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati pada Dialog KPCPEN, Rabu (7/4/2021).
Di media sosial, Facebook menjadi tempat terbanyak penemuan sebaran hoaks dengan total 2.411 dan 2.097 sudah dilakukan take down dan 314 masih ditindaklanjuti.
Di posisi kedua ditempati oleh Twitter dengan 503 sebaran, sudah dilakukan take down sebanyak 438, sedangkan 65 lainnya masih ditindak.
Selanjutnya, di Instagarm ada 24 sebaran, 20 telah take down, dan 4 lainnya masih ditindaklanjuti. Kemudian di Youtube ada 49 titik sebaran, 45 take down dan 4 lainnya masih ditindaklanjuti.
Sementara itu, terkait penanganan hoaks vaksin, sampai 6 April ada 154 temuan dan 1.020 sebaran di berbagai media sosial.
Dia menyebut di media sosial Facebook ada 903 sebaran dan semua sudah dilakukan take down. Kemudian, di Instagram ada 9 sebaran, Twitter 52 sebaran, Youtube 41 sebaran, Tik Tok 15 sebaran. Seluruh sebaran hoaks terkait vaksin itu sudah dilakukan take down oleh Kominfo.
Widyawati mengatakan kemungkinan banyaknya sebaran hoaks disebabkan rendahnya literasi, dan orang lebih cepat mengetik daripada berpikir, dan ada efek polarisasi yang lain.
“Kemenkes sudah melakukan usaha edukasi, penguatan literasi isu kesehatan yang adalah langkah utama yang terus kita lakukan untuk melawan sebaran berita disinformasi atau hoaks,” jelas Widyawati.
Lebih lanjut, melihat isu kesehatan adalah isu spesifik, dan untuk menjawab butuh keahlian khusus apakah informasi itu beredar benar atau hoaks, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat sebelum menyebarkan berita dipastikan dulu kebenarannya.
“Saring sebelum sharing, itu selalu kita ingatkan. Jadi setelah disaring kita tau bahwa informasi itu nyata atau hoaks. Kalau kita tau itu hoaks ya disetop, laporkan hoaksnya ke kami dan Kominfo,” imbau Widyawati.
Selanjutnya, Kementerian juga meminta masyarkat agar mencari informasi yang valid, terutama terkait isu kesehatan, Covid-19 dan vaksinasi di kanal-kanal resmi, seperti melalui website serta berbagai media sosial kementerian.
“Jadi kami imbau tolong lihat sumber yang betul,” ujarnya.