Bisnis.com, BALI - Nama seniman asal Bali I Nyoman Nuarta menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, beredar kabar I Nyoman Nuarta menjadi pemenang sayembara desain Istana Negara Ibu Kota Negara (IKN).
Desain burung Garuda di Istana Negara di Ibu Kota Baru viral di media sosial. Banyak pihak melayangkan kritik karena karya Nyoman Nuarta berbeda 180 derajat dengan desain arsitek yang memenangkan sayembara IKN tahun lalu. Asosiasi arsitek juga menolak ide tersebut karena bangunan simbol negara tidak boleh dibangun oleh pematung.
Nyoman Nuarta pun angkat bicara terkait pro-kontra desain Istana Negara buatannya. Menurutnya, desain Istana Negara berlambang burung Garuda diselesaikan hanya dalam tempo 12 hari.
Keterlibatan Nuarta dalam sayembara istana negara di Ibu Kota baru ini bermulasaat Kementerian PUPR mengundangnya bersama 20 orang arsitek lainnya.
Namun, hanya lima orang yang hadir untuk mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan sayembara di Kawasan Inti Pusat Pemerintah IKN. Kemudian, lima orang arsitek tersebut diberikan waktu 12 hari untuk menyelesaikan 12 desain IKN seperti istana, Gedung DPR, kantor Kementerian, tempat ibadah dan bangunan lainnya. Selanjutnya dipresentasikan kembali dalam bentuk video pendek.
"Saat presentasi, saya melihat yang peserta lain tidak rampung, hanya pre-desain saya yang rampung dan paling siap," tuturnya kepada Bisnis, Selasa, (30/3/2021).
Singkat cerita setelah presentasi selesai, tidak ada lagi kabar mengenai desain Ibu Kota negara tersebut dari pemerintah.
Lantas, saat pengumuman tiba, Nuarta sangat terkejut karena dinobatkan menjadi pemenang dan dalam waktu satu bulan kedepan diminta membuat pra-desain.
"Desain saya dipilih oleh Bapak Presiden [Joko Widodo] langsung, tidak ada unsur saya meminta sendiri, sehingga saya heran kenapa masih ada orang yang marah kepada saya," tambahnya.
Adapun konsep dalam desain tersebut, berbeda dengan Istana Bogor dan Istana Merdeka dengan arsitektur kolonial. Dia memilih untuk membawakan kesan yang lebih Indonesia asli dan dipilihnya burung garuda karena sebagai lambang negara.
Semboyan yang tertulis pada pita yang dicengkeram jari-jari kaki Garuda yakni Bhineka Tunggal Ika. Maka Istana Negara Ibu Kota Baru akan menjadi simbol pemersatu bangsa.
"Ketika kita menyebutkan nama Garuda maka itulah sebuah rumah besar (istana) bagi persaudaraan, persatuan, dan kerukunan hidup bersama," kata Nuarta.