Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft berencana membuka kantor pusatnya Amerika Serikat, yakni di Redmond dan Seattle pada akhir Maret ini.
Perusahaan perangkat lunak ini telah menginstruksikan para karyawannya bekerja dari rumah sejak pandemi Covid-19 merebak pada tahun lalu.
Pembukan kantor pusatnya di Redmond dan Seattle akan dilakukan secara bertahap pada 29 Maret tahun ini.
“Saat ini, kantor Microsoft di 21 negara mampu mengakomodasi tambahan pekerja di fasilitas kami, yang merepresentasikan 20 persen dari total karyawan secara global. Pada 29 Maret mendatang, Microsoft akan melakukan perubahan di kantor kami di Redmond, Washington, kantor pusat, dan sekitarnya,” kata Kepala Strategi Korporasi Kurt DelBene, dikutip dari theverge, Selasa (23/3/2021).
Microsoft menyatakan perusahaan akan melakukan pendekatan bertahap dalam pembukaan kantornya sejalan dengan pembatasan oleh otoritas lokal.
Perusahaan ini juga memastikan mampu mengakomodasi pembukaan kantor ini dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menjaga keamanan karyawannya.
Baca Juga
“Kami akan terus melihat perkembangan penularan Covid-19 di negara bagian. Pegawai yang bekerja di Redmond atau sekitarnya memiliki pilihan untuk bekerja di kantor atau bekerja dari rumah, serta memiliki fleksibilitas untuk melakukan keduanya,” jelasnya.
Bersamaan dengan rencana pembukaan kantor, Microsoft juga fokus untuk mengimplementasikan sistem kerja hybrid untuk mengantisipasi peningkatan permintaan atas bekerja dari rumah dan fleksibilitas para karyawannya.
Dalam laporan yang berjudul Workd Trend Index 2021, Microsoft menyebutkan 73 persen karyawannya memilih untuk bekerja dengan fleksibilitas yang tinggi atau bekerja dari mana saja. Microsoft saat ini mengkategorikan bekerja dari rumah sebagai standar baru bagi karyawannya.
“Kami akan mengumpulkan semua peneliti Microsoft, insinyur, pengamat real estate dan fasilitas untuk melakukan uji coba sistem kerja hybrid di Redmond, Washington, dan sekitarnya,” ujarnya.