Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan empat arahan terkait tingginya anggaran Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kesehatan, terutama untuk rumah sakit. Dia berharap agar kualitas dan layanan rumah sakit di Indonesia semakin meningkat.
“Saya minta 4 hal sama BLU, pertama saya mau RS kita jadi center of excellence. RS Kemenkes itu besar-besar, kalau bisa jadi pusat di Asia, atau dunia. Bikin satu jadi kaya Mayo Clinic, dan semacamnya, intinya harus ke sana. RS harus punya ambisi besar,” kata Menkes pada bincang BLU bersama Kemenkeu, Jumat (19/3/2021).
Kedua, untuk bisa sampai ke sana, rumah sakit di Indonesia harus didorong agar berbasis riset. Dengan demikian, banyak orang yang akan menilai bahwa pelayanan di rumah sakit di Indonesia sudah lebih maju dan menjadi pilihan ketika membutuhkan pengobatan tertentu.
“Seperti Mayo karena dia punya riset medis yang ketat dan bagus orang datang ke sana. Kalau mau perawatan paling advance ya harus ke sana. Kalau bisa di Indonesia disesuaikan dengan penyakit yang prevalensinya tinggi,” kata dia.
Ketiga, Rumah Sakit Pemerintah agar bisa bekerja sama dengan institusi pendidikan. Dengan begitu ekosistem untuk membangun rumah sakit berbasis riset bisa terbangun.
“RS harus berafiliasi dengan universitas, UI, Unpad, UNS dan lainnya. Afiliasinya harus ketat sekali, karena kedokteran harus ada praktiknya, nggak bisa hanya dengan teori. Jadi lulusan terbaik UI misalnya harus bisa masuk RSCM dan diberi prioritas praktik ke sana, untuk bisa ketemu dokter-dokter ternama,” jelasnya.
Keempat, rumah sakit besar milik pemerintah agar bisa mengampu rumah sakit di wilayahnya.
“Jadi se-Jabodetabek, kalau ada RS yang jelek pelayanannya, itu RSCM yang akan saya tuntut, dia harus mengampu rumah sakit juga di wilayahnya, kirim dokternya, sehingga secara bersamaan layanan RS kita akan membaik,” imbuhnya.
Tugas tersebut akan diberikan ke semua RS pemerintah untuk mendidik, membangun, mengangkat standar RS yang ada di wilayahnya.
“Supaya masyarakat kita jangan banyak keluar, dokter-dokter kita hebat kok. Mereka nggak usah kemana-mana. Biar orang-orang yang datang ke RS kita, termasuk dari seluruh Asia,” tambah Budi.
Selain itu, Budi mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar difasilitas lewat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk kerja sama pertukaran dokter. Harapannya bisa bertukar dengan universitas teratas di dunia.
“Saya juga dorong setiap RS harus lakukan penelitian medis. Penelitian jangan dipakai hanya untuk pelayanan kesehatan, tapi untuk diberitahukan ke seluruh dunia. Masukan ke jurnal dunia. Ini harus ada budaya untuk punya good clinical practices, termasuk untuk penyakit-penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia,” tambahnya.