Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor pekan lalu telah mendapat izin Presiden Joko Widodo.
Kunjungan tersebut dilakukan dilaksanakan pada Sabtu (13/3/2021). Airlangga hadir bersama sejumlah pengurus partai termasuk Menpora Zainudin Amali, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dan Sekjen Golkar Loderijk F Paulus.
Sementara itu saat menerima kunjungan petinggi Golkar, Prabowo didampingi oleh Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Anggota Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Pada pertemuan itu, Yunarto menilai bahwa bukan tidak mungkin pertemuan tersebut telah mendapat lampu hijau dari Presiden.
“Bukan tidak mungkin dan mungkin sudah direstui Jokowi juga untuk menunjukan bahwa ada kesolidan antarpartai di kabinet untuk dukung pemerintahan,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Dia menuturkan pertemuan ini setidaknya memperlihatkan dua makna. Pertama, dalam kapasitas kedua Ketum partai dan pejabat Negara, pertemuan ini sebagai upaya menguatkan koalisi dan dukungan terhadap pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin hingga 2024.
Baca Juga
Kedua, pertemuan tersebut juga bisa membuka wacana komunikasi untuk kemungkinan koalisi pada 2024. Pasalnya hingga kini bongkar pasang koalisi masih cukup cair mengingat pemilihan berlangsung tiga tahun mendatang.
Yunarto meyakini pertemuan ini juga dilakukan setelah keduanya meminta izin kepada Presiden. Presiden menurutnya akan menjadi king maker atau sosok yang mengepalai koalisi.
“Saya yakin pertemuan ini minta izin Jokowi. Jokowi akan mengizinkan setiap pertemuan di partai koalisi. Bukan eksklusifitas, saya yakin Jokowi akan menjadi king maker, sutradara atau bos dalam tanda kutip ketua koalisi juga akan membiarkan komunikasi antarpartai terjadi,” terangnya.