Bisnis.com, JAKARTA – Layaknya vaksinasi umumnya, vaksinasi Covid-19 juga tidak luput dari adanya efek samping atau biasanya disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Efek samping ini bisa mencakup dari skala yang ringan, sedang, hingga berat. Adapun, sejauh ini, @kemenkes_ri, Rabu (10/3/2021), menyatakan efek samping vaksinasi biasanya hanya meliputi mengantuk, nyeri otot, dan lemas.
Namun, perkara efek samping ini ternyata tidak bisa disepelekan. Penyebabnya, ada efek samping yang disebut reaksi anafilaktik yang biasanya terjadi pada penyuntikan vaksinasi skala besar, meski kejadiannya sangat jarang. Dari satu juta dosis, terjadi sebanyak 1 atau 2 kasus.
Reaksi anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi berat Syok Anafilaktik membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat. Untuk itu, fasilitas pelayanan kesehatan harus selalu siap mengantisipasi kemungkinan kejadian tersebut.
Reaksi anafilaktik bisa terjadi tidak hanya disebabkan vaksin, tetapi bisa juga akibat antibiotic, kacang, nasi, maupun zat kimia.
Hingga kini, belum ada kejadian yang dilaporkan terkait reaksi anafilaktik pascapenyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Namun, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Vaksin yang dipakai dalam program vaksinasi dipastikan aman, sesuai dengan rekomendasi WHO, memiliki reaksi lokal dan efek sistemik yang rendah, serta efektif dalam mencegah Covid-19.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun