Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan bahwa varian virus Corona dari Inggris B117, hanya lebih menular dan tidak lebih mematikan dibandingkan dengan varian sebelumnya.
“Karakteristik B117 ini dinyatakan bahwa virusnya lebih cepat menular tapi belum ada bukti mutasi ini lebih tinggi keganasannya. Bahwa dari penelitian di negara lan varian ini lebih cepat menular tapi tidak lebih mematikan,” kata Nadia pada konferensi pers, Senin (8/3/2021).
Nadia menjelaskan mutasi terjadi dari spike virus yang menyebabkan virus lebih mudah masuk ke dalam sel sasaran sehingga lebih cepat menular.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, varian B117 pertama kali ditemukan di Inggris dan diinformasikan pada Desember 2020. Kemudian, pada 1 Maret 2021 ditemukan 2 kasus positif Covid-19 dengan varian B117 di Indonesia.
“Itu kita temukan pada pelaku perjalanan luar negeri yang datang ke Indonesia. Ini merupakan hasil WGS yang dilakukan Balitbangkes dan 16 laboratorium lainnya,” ujar Nadia.
Saat ini jumlah kasus yang sudah ditemukan terkait dengan varian B117 menjadi enam kasus. Adapun, tambahan empat kasus varian B117 ditemukan di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
“Kami sampaikan kembali keempat kasus dengan varian B117 sudah sembuh dan sudah menjalani pengobatan dan tata laksana, dan saat ini sudah sembuh,” kata Nadia.
Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa vaksin tidak bisa melindungi tubuh dari virus tersebut.
“Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan masih sangat efektif dan tidak akan terpengaruh mutasi virus Covid-19 B117,” ungkapnya.