Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan sejumlah media usai menggaungkan mencintai produk asli Indonesia dan tak menyukai produk dari negara asing.
Pernyataan itu kembali ditekankan Presiden Jokowi ketika menyampaikan sambutan saat membuka Rapat Kerja Nasional XVII Hipmi tahun 2021 di Istana Bogor, Kamis (4/3/2021).
Sebelumnya, saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan 2021, Jokowi menyatakan bahwa masyarakat seharusnya menjadi konsumen loyal produk Tanah Air.
Selain itu, ajakan-ajakan untuk mencintai produk dalam negeri terus digaungkan. Sebaliknya, barang-barang buatan luar negeri harus dibenci, sehingga masyarakat benar-benar menjadi konsumen loyal untuk produk Indonesia.
“Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Cinta barang kita, benci produk luar negeri,” kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi itu tidak hanya mendapatkan sorotan dari media nasional saja, tetapi juga media asing.
Sejumlah media asing seperti Reuters asal Inggris, Intellasia.net dari Asia Timur, kantor berita Singapura Channel News Asia, dan Mainichi.jp dari Jepang menyoroti ucapan Jokowi.
Reuters menyoroti bahwa Pemerintah Indonesia akan mengeluarkan regualsi untuk mencegah penerapan harga “predator” di platform e-commerce, termasuk barang-barang dari China.
"Indonesia akan mengeluarkan regulasi untuk mencegah predatory pricing pada platform e-commerce, termasuk untuk barang-barang China," demikian seperti tertulis pada salah satu artikel di Reuters, Kamis (4/3/2021).
Kabar di Reuters juga telah dilengkapi klarifikasi bahwa ucapan Jokowi merupakan respons dari pabrikan China yang sering meniru desain produk dari UMKM Indonesia dan menjual di platform e-commerce dengan harga rendah yang tak masuk akal sehingga menggilas produsen lokal.
Sementara itu, pada berita dari kantor berita lainnya menyoroti bahwa ucapan Jokowi bermaksud mendorong perekonomian naik ke atas 5 persen dan agar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa naik ke antara 4,5 – 5,5 persen.
Sementara itu, saat membuka rapat kerja nasional Hipmi tahun 2021, Jokowi mengatakan bahwa di Indonesia, dengan jumlah pendudk 270 juta orang menjadi pasar domestik yang amat besar, sehingga peluang usaha yang bisa dikembangkan juga harusnya sama besarnya.
Dia berpesan agar Indonesia bisa menyambungkan investasi, baik investor asing dan dalam negeri untuk bisa berpartner, terutama dengan pengusaha Hipmi dan daerah.
“Ke depan saya melihat, dengan hilirisasi industrialisasi, kita bisa melakukan transformasi ekonomi yang benar untuk menjadi lima besar perekonomian dunia,” kata Jokowi.
Adapun, berdasarkan data yang dipaparkannya, indeks konsumsi konsumen Indonesia sudah makin meningkat di angka 84,9 pada Januari, setelah sebelumnya turun di angka 79 pada Oktober 2020.
Konsumsi rumah tangga juga sudah menunjukkan sinyal positif, walapun masih minus 3,6 persen Kuartal IV/2020. Pasalnya, pada Kuartal II/2020 sempat anjlok di bawah 5,5 persen.
“Perbaikan ekonomi yang didukung dari sisi demand jangan sampai hanya menguntungkan produk dari luar negeri. Tapi justru harus bisa meningkatkan konsumsi produk dalam negeri sehingga tercipta efek domino sehingga dorongan untuk menggerakan roda ekonomi dalam negeri makin besar,” ujarnya.
Dia juga menegaskan agar masyarakat lebih cinta dan bangga menggunakan produk Indonesia. “Boleh saja kita ngomong tidak suka pada produk asing, kan boleh saja. Gitu aja rame. Pakai produk Indonesia, benci produk asing,” ujarnya.