Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Beruntung Bisa Amankan 4 Vaksin Covid-19

Indonesia sejauh ini telah berhasil mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavac.
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pemain Timnas sepak bola U-23 Arif Satria (kiri) di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (26/2/2021). /ANTARA
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pemain Timnas sepak bola U-23 Arif Satria (kiri) di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (26/2/2021). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengklaim Indonesia tergolong beruntung ketika berhasil mengamankan empat jenis vaksin Covid-19. Pasalnya negara-negara lain masih berupaya keras untuk mengamankan pasokan vaksin untuk penduduknya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersyukur pemerintah Indonesia bisa mendapatkan empat jenis vaksin COVID-19 dari negara produsennya sehingga bisa dipakai untuk imunisasi bagi masyarakat.

"Kita beruntung bisa dapat duluan," kata Budi, seperti dilansir dari Antara, Minggu (28/2/2021).

Da mengatakan langkah Indonesia tergolong baik bisa mendapatkan empat vaksin yang tersedia. Pernyataannya itu didasarkan terhadap fenomena masih banyaknya negara lain yang belum bisa memperoleh suplai antivirus Covid-19 tersebut.

"Vaksin pemerintah ada empat, yaitu Sinovac, AstraZeneca dari London Inggris, Pfizer Jerman-Amerika, Novavac Amerika. Empat vaksin ini masalah pada suplainya, seluruh dunia rebutan. Asean belum semua dapat, Australia baru dapat, Jepang baru mulai, tetangga kita belum mulai," kata dia.

Adapun, Budi mengatakan untuk vaksinasi di luar pemerintah atau melalui swasta diperbolehkan selama mendapatkan legalitas keamanan dari otoritas terkait, seperti dari Badan Kesehatan Dunia WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Menurut dia, selama sebuah jenis vaksin lulus uji keamanan dari otoritas terkait, maka sebaiknya tidak ragu untuk menggunakannya bagi masyarakat.

 "Pesan saya selama lulus WHO, BPOM, pakai saja. Semakin cepat semakin baik," katanya.

Kecepatan masyarakat mendapat vaksin, kata dia, dapat menekan angka kesakitan dan meninggal akibat COVID-19. Semakin ditunda maka korban akan semakin banyak berjatuhan.

"Setiap hari wafat 300 orang, sebulan 9.000. Kalau kita tunda setahun maka bisa 108.0000 orang wafat. Bayangkan negara-negara tetangga terlambat vaksinasi berapa manusia yang tidak bisa kita lindungi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper