Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 380 santri dan 52 pengajar di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diisolasi massal setelah dinyatakan positif Covid-19.
Mereka tidak diizinkan pulang, melainkan dievakuasi ke dua tempat isolasi yang telah disediakan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya, Senin, 15 Februari 2021 siang.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan 21 ambulan dengan tujuan berbeda, di antaranya Rumah Sakit Sartika, untuk santri putri dan Hotel Crown, untuk santri putra. Sebagian diisolasi di lingkungan pesantren.
Anggota satuan pengamanan pesantren, Koko Apipudin mengungkapkan, sejumlah santri yang dinyatakan positif diketahui setelah pihak pesantren mengadakan test polymerase chain reaction (PCR). Mereka berasal dari berbagai daerah, di antaranya Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bandung, Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kota Medan, serta Kota Palu.
"Santri dan pengajar yang dinyatakan positif (Covid-19) sudah dievakuasi ke tempat isolasi untuk memutus rantai penularan," ungkap Koko, dikutip dari Tempo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, para santri dan pengajar yang diisolasi rata-rata mengalami gejala ringan berupa batuk, demam, dan hilang penciuman.
Setelah mengetahui ada yang mengalami gejala awal kata Uus, pihaknya melakukan tracing dan swab massal kepada 832 santri dan pengajar. "Awalnya hanya satu santri yang hilang penciuman, setelah ditelusuri (ternyata) merambat ke santri lain sampai tenaga pengajar," jelasnya.
Dinas Kesehatan hingga Senin, 15 Februari 2021, mencatat akumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya sebanyak 3.891 orang. Angka angka tersebut, 3.065 orang dinyatakan sembuh dan 758 orang masih menjalani isolasi mandiri serta 68 orang meninggal dunia.