Bisnis.com, BANDUNG - Pada era yang semakin maju seperti sekarang ini, kolaborasi menjadi tumpuan untuk tetap bertahan, terlebih tatkala menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Kolaborasi yang juga dalam makna gotong royong, akan menghasilkan karya yang luar biasa dibanding mengerjakannya secara individual.
Lebih dari itu, kolaborasi juga senantiasa menumbuhkan inovasi, menghadirkan solusi, dan menguatkan networking hingga terpenuhinya aspek keberlanjutan.
Serangkaian hal tersebut menjadi landasan bagi Hariyono, Calon Ketua Ikatan Alumni ITB, yang teramat percaya bahwa kolaborasi disertai pula dengan soliditas dan 'duduk setara', bisa menghasilkan suatu karya yang menakjubkan.

Menurut dia, semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam mewujudkan sebuah karya yang luar biasa, meski tak memiliki historikal sebagai orang luar biasa. Karena yang dibutuhkan, lanjutnya, setiap orang hanya ingin lebih dirangkul, diberi lebih banyak kesempatan, didengarkan, diperhitungkan, serta dipandang sebagai subyek.
Pada titik tersebut, pria dengan latar displin ilmu Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan '85 ini, optimismistis penerapan konsep realistis tersebut akan lebih maksimal jika dimanifestasikan oleh segmen alumni perguruan tinggi.
Sehinggga, papar Hariyono, upaya-upaya itu hendak diimplementasikan secara massif melalui kanal Ikatan Alumni (IA) ITB agar supaya para alumni berhasil memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi para alumni itu sendiri, bagi masyarakat, dan secara luas bagi Indonesia.
"Karena sejatinya saya juga mendambakan IA yang solid dan kolaboratif, melalui alumni biasa membangun IA yang luar biasa dan dengan karya luar biasa," urai pria yang karib disapa 'Hari Kribo', Jumat (12/2/2021).
Secara eksplisit, Hariyono memiliki tiga program yang begitu ingin dia wujudkan dengan konsep optimalisasi "Aliansi Orang Biasa" dalam lingkup IA ITB. Yakni pertama adalah platform Alumni Berkreasi yang menyasar kolaborasi dengan seluruh jejaring profesional alumni, baik dari universitas, korporasi, perusahaan rintisan, maupun UMKM, untuk menciptakan IA ITB yang terus berkarya membangun Bangsa.
"Diwujudkan melalui pendanaan dan program inkubasi (fund & sandbox), ajang pertemuan profesional, dan portal karir khusus bagi lulusan ITB," paparnya.
Kemudian platform selanjutnya adalah Alumni Bergembira menargetkan kolaborasi bersama berbagai pengurus daerah, jurusan, angkatan, komisariat, dan komunitas alumni, untuk mewujudkan IA ITB yang bahagia, serta sehat jasmani dan rohani. Sehingga bisa menghadirkan Pekan Seni dan Budaya IA ITB, Pekan Olahraga, juga kompetisi e-Sports yang menyasar alumni milenial dan Gen Z.
Dan platform ketiga adalah Alumni Berbakti yang merangkul seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, almamater, maupun berbagai organisasi sosial, untuk mewujudkan IA ITB yang berkontribusi dan berbakti pada Negeri. Output-nya adalah pemberian jaminan kesehatan dan beasiswa IA ITB, serta mendorong peran alumni sebagai agregator misi sosial.

Hariyono menjelaskan, ketiga platform tersebut sejatinya telah berjalan ITB maupun di lingkup Ikatan Alumni Informatika (IA IF) ITB, namun diestimasikan bisa memperbesar skalanya (scale up), di atas pondasi digital SuperApp IA ITB yang terintegrasi.
"Sehingga apa yang saya bukan catatan kosong, bukan obrolan warung kopi belaka. Melainkan program-program yang telah berjalan dan menunggu momentum bola salju yang menjadikannya bergulir semakin besar," ungkapnya.