Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang berencana untuk mencabut status keadaan darurat virus corona (Covid-19) di beberapa daerah yang dinilai sudah aman.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Senin (8/2/2021), Pemerintah Jepang akan meninjau apakah ada daerah yang dapat dicabut status keadaan daruratnya sebelum keadaan darurat berakhir tanggal 7 Maret 2021.
Dengan mulai diberlakukannya Undang-Undang Khusus Penanganan Virus Corona pada Sabtu (6/02/2021), Pemerintah Jepang bersiap untuk berkonsultasi dengan para pakar mengenai bagaimana mencerminkan revisi tersebut dalam pedoman untuk mengurangi risiko penularan. Pertemuan tersebut diperkirakan akan dilakukan sekitar hari Jumat (12/2/2021) mendatang.
Undang-undang yang direvisi itu mengizinkan langkah-langkah pengurangan risiko penularan, meskipun tanpa diberlakukannya keadaan darurat. Dengan menurunnya jumlah kasus baru di sejumlah daerah, pemerintah berharap untuk melihat jika ada provinsi yang keadaan daruratnya dapat dicabut.
Seperti diketahui, keadaan darurat diperpanjang hingga 7 Maret di 10 provinsi, termasuk Tokyo. Status tersebut diterapkan selama empat pekan dan awalnya dijadwalkan berakhir Minggu (7/02/2021).
Gubernur Osaka Yoshimura Hirofumi mengindikasikan bahwa jika permintaan dibuat kepada pemerintah pusat untuk mengakhiri keadaan darurat, ia juga akan meminta pelonggaran langkah-langkah secara bertahap.
Baca Juga
Banyak gubernur dalam pertemuan Asosiasi Gubernur Nasional pada Sabtu ingin pemerintah pusat menetapkan kriteria untuk memberlakukan langkah-langkah bertahap tersebut.
Pemerintah pusat akan terus menganalisis status sistem layanan medis di 10 provinsi, bahkan setelah keadaan darurat berakhir, guna berjaga jika terjadi lonjakan penyebaran virus. Pemerintah tengah mempertimbangkan pelonggaran langkah-langkah secara bertahap.
Otoritas kesehatan melaporkan penurunan jumlah kasus baru, tetapi pemerintah menilai kewaspadaan yang dilanjutkan tetap diperlukan karena layanan medis masih sangat terbebani.
Pemerintah telah memperbarui seruannya bagi masyarakat agar tidak pergi ke luar rumah demi alasan nonesensial dan bekerja sama dengan upaya guna meningkatkan kerja dari rumah.
Pemerintah pusat juga telah meminta pemerintah-pemerintah kota menjelang musim kelulusan untuk mendesak sekolah agar menerapkan langkah melawan virus korona pada upacara-upacara. Pemerintah pusat juga merekomendasikan masyarakat agar tidak mengadakan perayaan apapun.