Bisnis.com, JAKARTA – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengkritisi rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memotong insentif tenaga kesehatan (nakes) sebesar 50 persen.
Rencana pemangkasan itu menuai sorotan dari berbagai pihak, seperti Komisi IX DPR RI dan para politisi.
Fadli Zon lewat akun Twitter @fadlizon, dipantau Kamis (4/2/021), mengatakan, bahwa seharusnya justru insentif nakes dinaikkan, bukan malah ada pikiran mau dipotong.
“Mereka para pahlawan kita masa kini,” cuit Fadli.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021), mengatakan pemangkasan insentif nakes masih dalam tahap diskusi antara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Keuangan.
Politisi yang pernah menjabat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Dipo Alam, mengusulkan pemerintah mencairkan harta para koruptor untuk insentif tenaga kesehatan yang berjuang di tengah wabah pandemi Covid-19.
Baca Juga
Dipo lewat akun Twitter @dipoalam yang dipantau Kamis (4/2/2021) mencuit, bahwa dirinya bukan dokter atau wakil Ikatan Dokter Indonesia (IDI), maupun wakil perawat.
Namun, cuitnya, sebaiknya insentif tenaga kesehatan jangan dipotong. Mereka, katanya, sedang bekerja di garis depan melawan Virus Corona penyebab Covid-19.
“Sitaan-sitaan dari para koruptor oleh negara, apa bias cepat dicairkan untuk tutup kekurangan?” cuit Dipo seraya menyebut akun Twitter Kementerian Kesehatan.