Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pusat Perbaiki 1.000 Rumah Rusak Akibat Gempa Sulbar

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyatakan terdapat 1.000 rumah mengalami rusak berat akibat gempa 6,2 magnitudo beberapa waktu lalu.
Bangunan rusak akibat gempa bumi M6,2 di Sulawesi Barat./Dok.BPBD Kabupaten Majenern
Bangunan rusak akibat gempa bumi M6,2 di Sulawesi Barat./Dok.BPBD Kabupaten Majenern

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan pemerintah akan membantu perbaikan 1.000 lebih rumah rusak berat akibat gempa di Sulawesi Barat.

Muhadjir mengatakan pemerintah akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi secara bertahap pasca masa pemulihan tanggap darurat bencana di provinsi tersebut.

Terkait kerusakan rumah warga, dia menuturkan rumah dengan rusak berat nantinya akan dibantu penanganannya oleh pemerintah Kementerian PUPR. Menurutnya, terdapat 1.000 rumah mengalami rusak berat akibat gempa 6,2 magnitudo beberapa waktu lalu.

"Nanti kita akan identifikasi infrastuktur yang rusak, kemudian perumahan penduduk yang rusak, fasilitas umum yang rusak itu akan kita identifikasi," katanya melalui keterangan resmi dikutip Jumat (29/1/2021).

"Yang rusak ringan nanti kita harapkan ditangani oleh pemerintah daerah setempat, sedangkan yang rusak berat nanti akan dibantu oleh pemerintah pusat," sambungnya.

Sementara itu, BNPB telah menyalurkan bantuan dengan helikopter terhadap warga terdampak gempa bumi yang terjebak di perbukitan.

Adapun gempa bumi di Sulbar menyebabkan 108 korban meninggal dunia, 3 hilang, 426 luka berat serta 2.943 jiwa mengalami luka ringan dan sedang. Bencana alam itu juga merusak infrastuktur seperti jembatan, jalan penghubung rusak parah hingga jaringan listrik padam.

Pemerintah mencatat hingga kini setidaknya kerugian akibat gempa di Kabupaten Mamuju mencapai Rp 120 miliar dan nilai kerugian di Kabupaten Majene mencapai Rp 113 miliar. Kedua daerah ini merupakan kawasan terdampak paling parah akibat bencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper