Bisnis.com, JAKARTA - Regulator nuklir Jepang telah melaporkan temuannya mengenai kontaminasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daichii menjelang peringatan 10 tahun kecelakaan nuklir di sana.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (27/1/2021), dalam kecelakaan itu, reaktor nomor satu, dua, dan tiga mengalami pelelehan. Ledakan hidrogen terjadi di bangunan reaktor nomor satu, tiga, dan empat.
Otoritas Regulasi Nuklir telah melakukan investigasi kecelakaan tersebut dan dampaknya seiring penurunan tingkat radiasi di fasilitas itu.
Dalam draf laporan setebal 326 halaman itu disebutkan bahwa para pekerja di PLTN itu membuang bejana pengungkung dari reaktor nomor satu dan tiga. Ada indikasi sejumlah gas yang seharusnya dibuang mengalir ke arah yang salah.
Hal itu mungkin menyebabkan gas hidrogen tertinggal di dalam bangunan reaktor. Laporan itu memberi kesan kemungkinan kaitan antara indikasi itu dengan ledakan gas hidrogen.
Di reaktor nomor dua dan tiga, jumlah zat radioaktif yang besar telah ditemukan di bangunan di atas bejana pengungkung. Arah bocoran zat radioaktif dan tempat zat itu terkumpul setelah pelelehan belum benar-benar dapat dipahami.
Laporan itu juga mencantumkan cuplikan gambar analisis pertama dari ledakan hidrogen. Laporan itu menyebutkan kemungkinan besar ledakan gas yang mudah terbakar terjadi menyusul ledakan pertama di reaktor nomor tiga.
Draf laporan itu mengungkapkan bahwa masih ada banyak kejadian yang tidak dapat dijelaskan. Draf laporan itu menekankan kebutuhan untuk melanjutkan penyelidikan di lokasi secara paralel dengan penonaktifan pekerjaan yang tengah dilakukan di fasilitas tersebut.