Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hong Kong Cabut Lockdown Kedua di Kowloon

Lockdown ini dilakukan untuk melakukan tes di daerah spesifik setelah ditemukan kasus yang dikonfirmasi.
Pemandangan Hong Kong dengan foto diambil dari The Peak./Bloomberg/Billy Kwok
Pemandangan Hong Kong dengan foto diambil dari The Peak./Bloomberg/Billy Kwok

Bisnis.com, JAKARTA – Hong Kong mencabut lockdown kedua di sebagian daerah padat penduduk Kowloon setelah kota itu menyelesaikan pengujian virus untuk menahan gelombang penyebaran virus corona pada musim dingin.

Dilansir Bloomberg, pemerintah menguji sekitar 330 orang dan menemukan satu kasus yang dikonfirmasi, setelah sekitar 12 jam lockdown di sebagian kecil lingkungan Yau Ma Tei Kowloon yang dimulai pada pukul 19.00 waktu setempat pada Selasa (26/1/2021).

Zona itu dekat dengan lokasi yang di-lockdown selama akhir pekan untuk menguji sekitar 7.000 orang. Operasi yang melibatkan sejumlah pegawai pemerintah yang mengenakan peralatan pelindung lengkap adalah langkah pertama Hong Kong sejak pandemi global dimulai.

"Operasi tadi malam berhasil. Operasi yang cepat dan terarah akan lebih sering digunakan di masa mendatang," kata Kepala Sekretaris untuk Pemerintahan Hong Kong Matthew Cheung di sela-sela rapat Dewan Legislatif, Rabu (26/1/2021), seperti dikutip Bloomberg.

Kota ini diperkirakan akan melaporkan lebih dari 60 kasus virus corona yang dikonfirmasi pada Rabu. Ditemukan sebanyak 64 kasus pada hari Selasa, sepertiga di antaranya tidak dapat dilacak.

Kowloon umumnya menerapkan kebijakan jarak sosial mulai dari larangan pertemuan publik dan jam kerja yang dipersingkat, hingga penutupan sementara bisnis yang dianggap berisiko tinggi seperti gym dan bar.

Pemerintah sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka akan menerapkan lockdown yang diperlukan untuk memerangi gelombang keempat kasus Covid-19 di kota itu.

"Dalam pengendalian penyakit menular, kami tidak dapat meremehkan sumber infeksi apa pun," kata Kepala Eksekutif Carrie Lam dalam sebuah posting Facebook Rabu pagi.

“Tujuan pemerintah selanjutnya adalah memanfaatkan alat anti-epidemi untuk mengatasi infeksi di masyarakat dan secara bertahap mencapai 'nol kasus',” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper