Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Temui Dubes Australia Bahas Pertukaran Pemuka Agama Islam

Indonesia dan Australia sudah bekerja sama untuk memperkuat hubungan antara para pemuka agama, pemuda dan pelajar.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas - Dok. Setpres RI
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas - Dok. Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung untuk peningkatan Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (The Australia-Indonesia Muslim Exchange Program atau MEP).

Menag mengungkapkan harapannya agar dapat menambah jumlah pemuka agama Islam dari Indonesia yang dapat dikirim ke Australia.

“Saya berharap peserta dari Indonesia dapat ditambah 10 orang, hingga menjadi 20 orang," kata Menag Yaqut kepada Dubes Australia Gary Quinlan AO saat meeting secara virtual seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (27/1/2021).

Sejak didirikan pada 2002, program unggulan dari Institut Australia-Indonesia ini mengirimkan 10 orang Indonesia dan lima orang Australia yang mengikuti program pertukaran.

Program tersebut berjalan selama dua pekan untuk mempertemukan pemimpin agama dan masyarakat, pejabat pemerintah, sekolah, LSM dan media lokal. Saat ini sudah ada lebih dari 200 alumni program, termasuk tokoh pemimpin masyarakat, pendidik Islam, pegawai negeri, penulis, akademisi dan lainnya.

Indonesia dan Australia sudah bekerja sama untuk memperkuat hubungan antara para pemuka agama, pemuda dan pelajar serta mengembangkan kerukunan dan saling pengertian yang lebih baik antar kedua negara.

"Melalui kerja sama pembangunan yang ditargetkan selama bertahun-tahun, Australia telah menjadi mitra bagi Indonesia dalam membangun pendidikan Islam," katanya.

Kerja sama Indonesia-Australia sudah membangun lebih dari 500 Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk para guru madrasah (dengan buku teks dan perpustakaan baru), dan memberikan hibah kepada 1.500 Madrasah untuk meningkatkan kualitas para guru.

Baru-baru ini, dilakukan pula program peningkatan guru profesional seperti Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), program Bantuan Teknis untuk Penguatan Sistem Pendidikan (TASS) dan kerja sama dengan Bank Dunia.

"Terakhir, Australia telah mendukung pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sejak 2016 dengan memberikan dukungan kepada kelompok utama akademisi yang mengembangkan universitas," kata Menag.

Dubes Australia Gary Quinlan AO menyambut baik program Indonesia-Australia yang sudah berjalan. "Strategi pembangunan baru Australia, Partnership for Recovery telah mengalihkan sebagian besar program pembangunan untuk merespon pandemi," kata Gary Quinlan AO.

Australia juga telah bekerja sama melalui kemitraan dengan organisasi masyarakat, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper