Bisnis.com, JAKARTA – Kanada menjadi negara pertama yang berhasil mengamankan pasokan vaksin Covid-19 untuk melakukan vaksinasi terhadap total populasinya mencapai 38 juta orang.
Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (22/1/2021), Kanada telah melakukan vaksinasi sejumlah 684 juta dosis, atau cukup memberikan suntikan pertama bagi 1,8 persen dari populasinya. Dari angka tersebut, bahkan sudah ada yang diberikan untuk kedua kalinya.
Otoritas kesehatan di Ottawa berupaya meyakinkan publik bahwa situasi akan berubah signifikan pada musim semi mendatang. Kanada memproyeksi pemerintahannya mampu memvaksinasi 13 juta orang hingga akhir Juni 2021.
Namun, ambisi Kanada tersebut terhalang oleh pernyataan Pfizer yang berencana memangkas kapasitas pengiriman di luar Amerika Serikat karena ada perbaikan pabrik di Belgia untuk memacu produksi. Akibatnya, Kanada tidak akan mendapatkan pasokan vaksin Pfizer mulai pekan depan.
“Suplai global Pfizer tidak ideal, tetapi kami juga sangat ambisius dengan besarnya jumlah kontrak yang kami tandatangai dan jumlah dosis vaksin yang sudah diamankan,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu.
Kanada sudah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer yang jumlahnya 20 persen kurang dari komitmen pemerintah.
Baca Juga
Penundaan pengiriman tersebut sangat merugikan Kanada dimana kasus Covid-19 menunjukkan kenaikan sejak Oktober 2020 sehingga membuat kapasitas rumah sakit semakin penuh.
Rasio vaksinasi di Kanada bertengger di posisi 14 secara global berdasarkan Vaccine Tracker, di belakang Irlandia, Islandia. Tetapi, Kanada masih memimpin jika dibandingkan Austria, Romania, dan Jerman.
Epidemiolog University of Toronto Jean Paul Soucy mengatakan meski Kanada sudah mengamankan pasokan vaksin oer kapita lebih banyak dibandingkan negara lainnya, hal itu tidak berguna jika vaksinnya tidak segera dikirimkan.
Sejauh ini, hanya vaksin Pfizer dan Moderna Inc. yang mengantongi izin penggunaan darurat di Kanada.