Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah bakal kembali membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2021 setelah sempat terhenti pada 2020. Kendati demikian, kemungkinan formasi dan kuotanya terbatas.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pada 2020 pengadaan CPNS ditunda karena kondisi tertentu, yakni karena ada pandemi Covid-19.
“2021 mudah-mudahan akan dilaksanakan dan prinsipnya sesuai kebutuhan kementerian dan lembaga, instansi pemerintah daerah, bukan keinginan yang selama ini ada sehingga membengkak,” kata Tjahjo dalam Rapat Kerja Komisi II DPR, Senin (18/1/2021).
Proses seleksi dan pengangkatan CPNS, kata Tjahjo harus mencermati dinamika dan perkembangan 2020 di mana ada kebijakan kerja kedinasan di rumah dan kerja di kantor.
“Jadi kebutuhan berapanya itu dinamis. Tahun ini, misalnya yang pensiun 100, menerimanya tidak harus 100, bisa 25-50 dengan berbagai inovasi-inovasi baru,” ungkap Tjahjo.
Tjahjo menuturkan kebutuhan terus dinamis, dari sekitar 4,2 juta kebutuhan PNS, 1,6 juta adalah tenaga administrasi, sehingga harus dijawab oleh Kemendiknas dan Mendagri.
“Ini termasuk tenaga guru ada 1 juta. Ada tambahan juga untuk dokter, perawat, bidan dan juga tenaga penyuluh," jelasnya.
Sebelumnya, hingga September 2020, Tjahjo menyebut kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah telah mengusulkan 334.041 formasi CPNS. Perinciannya 104.196 untuk pemerintah pusat, serta usulan Pemda sebanyak 229.845 formasi.
“Kami juga pada awal 2020 sudah menyusun roadmap berapa ASN pusat yang akan pindah, terutama ke Ibu Kota Baru. Tapi ada pandemi jadi harus ditata kembali,” kata Tjahjo.