Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemprov Sulawesi Barat mengambil kebijakan mengumpulkan pengungsi yang menjadi korban gempa bumi dalam satu lokasi yaitu di Stadion Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos M. Safii Nasution mengatakan banyaknya titik pengungsian menyulitkan proses distribusi bantuan. Meski dikumpulkan di satu lokasi, pemerintah tetap mencoba mencegah penularan Covid-19.
"Kami mengirimkan tenda pengungsi yang dilengkapi sekat-sekat pembatas dan ventilasi di setiap ruangnya. Ada 10 tenda yang disiapkan untuk sementara. Jumlahnya bisa ditambah nanti, tergantung jumlah pengungsi," katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Senin (18/1/2021).
Selain tenda, Kemensos juga menyediakan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi pengungsi. Dengan demikian, para pengungsi tetap bisa mengisi daya (charging) handphone milik mereka agar dapat berkomunikasi dengan keluarga masing-masing.
Safii menuturkan pihaknya juga membangun enam posko dapur umum lapangan (dumlap) bagi korban gempa Sulawesi Barat. Enam dapur umum tersebut dua berasal dari Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan satu dari Provinsi Sulawesi Selatan dan tiga dari Provinsi Sulawesi Tengah.
“Seluruh masakan kita sebarkan ke lokasi pengungsi atau bagi yang lokasi pengungsiannya dekat bisa langsung mengambil ke dumlap terdekat", jelasnya.
Baca Juga
Dia mengatakan satu mobil dapur umum lapangan dapat memasak hingga 2.000 makanan. Dalam satu hari, tim Kemensos menyalurkan sebanyak dua kali sehingga total makanan yang didistribusikan mencapai 24.000 boks.
Rencananya posko dapur umum difokuskan di satu titik, yakni Kantor Gubernur Sulbar. Selanjutnya, makanan akan didistribusikan ke 97 posko pengungsian yang terdaftar di Dinas Sosial Provinsi Sulbar.
Safii menyebut situasi di Sulawesi Barat belum sepenuhnya kondusif. Namun, pemerintah berupaya semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan dasar seluruh korban.
"Untuk memudahkan pengontrolan, Gubernur minta semua dapur umum [dipusatkan] dalam satu titik yaitu di kantornya," tambah Safii.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatin) Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menginformasikan jumlah korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 56 orang. Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan.
"Sedangkan di Kabupaten Mamuju, 189 orang dilaporkan mengalami luka berat dan menjalani rawat inap," jelasnya.