Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia Dimulai Hari Ini di India

Peluncuran vaksinasi di India adalah salah satu yang paling awal dan paling ambisius di Asia, di mana banyak negara mengambil pendekatan yang lebih lambat dalam menginokulasi populasi mereka.
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri saat berjalan melewati domba untuk melakukan verifikasi dari rumah ke rumah apabila ditemukan kasus atau gejala terkait Virus Corona di sebuah wilayah pemukiman di Ahmedabad, India, Kamis (23/4/2020)./Antara-Reuters
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri saat berjalan melewati domba untuk melakukan verifikasi dari rumah ke rumah apabila ditemukan kasus atau gejala terkait Virus Corona di sebuah wilayah pemukiman di Ahmedabad, India, Kamis (23/4/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - India meluncurkan salah satu program vaksinasi virus corona terbesar di dunia hari ini. Di rumah sakit dan pusat vaksinasi di kota-kota besar di India, puluhan ribu petuga kesehatan berbaris untuk menerima vaksin pertama negara itu.

Kampanye penyuntikan di negara terpadat kedua di dunia itu akan menjadi menjadi jawaban apakah Covid-19 dapat dengan cepat dijinakkan di negara-negara dengan jaringan kesehatan dan transportasi yang terputus-putus.

Secara resmi lebih dari 10,5 juta orang di India telah terinfeksi penyakit yang juga telah menewaskan sedikitnya 150.000 orang di perbatasannya.

Upaya itu dilakukan karena negara-negara yang lebih maju berjuang untuk mempercepat pemberian suntikan. Meskipun Amerika Serikat dan negara lain telah menimbun ratusan juta dosis, laju vaksinasi telah terganjal oleh gangguan tak terduga dan masalah logistik.

Peluncuran vaksinasi di India adalah salah satu yang paling awal dan paling ambisius di Asia, di mana banyak negara mengambil pendekatan yang lebih lambat dalam menginokulasi populasi mereka. Sebagian karena negara-negara tersebut menghadapi wabah virus yang lebih ringan daripada India.

India pada awalnya telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin dua dosis yang diproduksi oleh Bharat Biotech International Ltd. dan Serum Institute of India Ltd. Adapun Serum telah bermitra dengan AstraZeneca Plc untuk membuat setidaknya satu miliar dosis suntikan mereka.

New Delhi telah melakukan pembelian pertama 11 juta suntikan Astra, serta 5,5 juta vial Covaxin, inokulasi asli yang diproduksi oleh Bharat Biotech.

Rencana yang dibuat oleh kementerian kesehatan India menguraikan langkah-langkah untuk memvaksinasi 300 juta orang pada tahap pertama hingga Agustus.

Pada putaran awal, 30 juta petugas kesehatan dan garis depan, seperti polisi dan staf angkatan pertahanan, akan menerima suntikan. Pada fase kedua, sekitar 270 juta orang di atas usia 50 tahun dan mereka yang berisiko terkena Covid akan diinokulasi.

Proses ini akan memanfaatkan jaringan yang ada yang digunakan untuk memvaksinasi puluhan juta bayi setiap tahun terhadap penyakit seperti polio.

"Cetak biru penerapan [vaksinasi] India memiliki tingkat detail yang belum pernah saya lihat di rencana peluncuran lainnya,” kata Prashant Yadav, peneliti senior di Center for Global Development di Washington, dilansir Bloomberg, Sabtu (16/1/2021).

Namun, pengaturan tersebut mungkin menghadapi kemacetan dan pemborosan vaksin ketika diterapkan oleh empat tingkat pemerintah negara itu.

"Akan ada klinik di tempat-tempat yang tidak memiliki banyak permintaan seperti yang direncanakan semula, yang membutuhkan perubahan rencana, membuat pengalihan pasokan ke lokasi lain dengan cepat," kata Yadav.

Vaksinator mungkin juga menghadapi populasi yang ragu-ragu setelah regulator obat India menimbulkan kontroversi dengan memberikan lampu hijau kepada Covaxin Bharat Biotech bulan ini meskipun belum menyelesaikan uji coba tahap akhir.

Keputusan tentang dimulainya penyuntikkan, yang dikembangkan dalam kemitraan dengan pemerintah India, menuai kritik luas di kalangan ilmuwan. Beberapa hari kemudian, para eksekutif dari Bharat Biotech and Serum terlibat dalam pertengkaran publik mengenai keamanan vaksin masing-masing dan saingannya.

“Tidak jelas apakah setiap negara bagian, distrik, setiap lokasi vaksin akan mendapatkan keduanya dan apakah orang India akan mendapatkan pilihan," kata Yadav.

Pejabat pemerintah bersikukuh bahwa kedua vaksin itu aman dan mendesak masyarakat untuk diinokulasi. Untuk saat ini, ahli kesehatan dan ahli industri yakin tahap awal di pusat kota akan dikelola dengan relatif baik. Ujian sesungguhnya akan datang saat India memperluas jaringan vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper