Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novel Baswedan ke Calon Kapolri: Harus Berani dan Antikorupsi!

Penunjukan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri mendapat tanggapan dari penyidik KPK Novel Baswedan. Dia meminta Listyo menjadi sosok berani dan antikorupsi.
 Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan pers terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2019)./Antara
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan pers terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan berharap kepada Komjen Listyo Sigit dapat mereformasi internal Polri. Hal ini diungkapkan Novel Melalui cuitan di akun Twitter miliknya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR.

Listyo bakal menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021. Listyo juga pernah menangani kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK  tersebut.

Novel berharap Listyo merupakan sosok yang berani dan antikorupsi. Dengan demikian, Listyo dapat membenahi Korps Bhayangkara.

"Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri," cuit Novel di akun Twitter @nazaqistsha , Jumat (15/1/2021).

Novel mengatakan, saat ini terdapat banyak faksi di tubuh Polri. Alhasil, lanjut dia, pimpinan Polri tak kunjung bisa mereformasi institusinya menjadi lembaga yang dipercaya publik karena saling sandera.

“Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera,” ungkapnya.

Seperti diketahui, di bawah kepemimpinan Listyo Sigit, kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Meskipun sampai dengan penuntasan perkara tersebut, banyak kalangan menganggap hukuman yang diberikan kepada pelaku tidak setimpal alias terlalu ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper