Bisnis.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 kembali merebak di China dan satu orang dilaporkan meninggal dunia. Hal ini memicu pemerintah kota Shijiazhuang, ibu kota Hebei, bergerak membangun sebuah pusat observasi medis terpusat.
Manajer proyek di Grup Biro ke-14 Jaringan Rel China Ma Shaohai mengungkapkan setelah menerima instruksi proyek konstruksi itu pada Rabu (13/1/2021) siang. Perusahaan langsung memobilisasi lebih dari 100 pekerja.
Mereka didukung belasan mesin berat. Ini mengingatkan pada pembangunan rumah sakit darurat skala besar di Provinsi Hubei saat awal pandemi di China tahun lalu.
Ma Shaohai menyebutnya sebagai pusat isolasi dan sepertinya akan mencakup luasan 33 hektare lahan dekat sebuah desa di Zhengding, Shijiazhuang. Tiga pengembang properti di Kota Tangshan, Hebei, telah dipercayakan untuk membangun 3.000 bangsal bongkar pasang untuk pusat isolasi itu. Setiap bangsal memiliki luas 18 meter persegi.
Hingga Selasa malam lalu, Provinsi Hebei telah mengonfirmasi 395 kasus positif Covid-19 dengan penularan lokal dan dua kasus yang impor di sejumlah rumah sakit di Hebei.
Dari angka tersebut, masih ada 215 kasus orang tanpa gejala (OTG) dari penularan lokal dan lima kasus OTG dari penularan impor yang berada di bawah pengawasan medis.
Baca Juga
Shijiazhuang dan Xingtai, dua kota yang paling banyak melaporkan kasus positif Covid-19 di Hebei, telah melakukan kembali untuk yang kedua kalinya uji asam nukleat untuk seluruh penduduknya. Dari uji itu diharapkan bisa mendeteksi keberadaan virus dan potensi penularannya yang masih mungkin terjadi.
Adapun di seluruh China, jumlah kasus baru Covid-19 pada Rabu dilaporkan sebanyak 138. Dari jumlah itu, 14 di antaranya kasus impor atau berasal dari luar daratan China.
"Satu kematian Covid-19 dilaporkan di Hebei pada Rabu," ungkap laporan Komisi Kesehatan Nasional China, Kamis (14/1/2021).
Hingga kini, China melaporkan sebanyak 87.844 kasus positif Covid-19, termasuk 885 di antaranya yang masih berada dalam perawatan di rumah sakit dan 24 dalam kondisi parah.