Bisnis.com, JAKARTA – GAMA e-Nose (GeNose), alat deteksi dan diagnosis Covid-19 melalui hembusan nafas sudah memiliki izin edar darurat. Namun, Kementerian Kesehatan atau Kemenkes memastikan penggunaannya masih akan dievaluasi dan uji klinis lebih lanjut.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir menjelaskan, saat ini standar emas tes Covid-19 tetap pada tes swab PCR. Di samping itu, sudah ada bantuan pula dari rapid test antigen yang validitasnya mencapai di atas 85 persen.
Meskipun sudah mendapat izin edar, Kadir menerangkan, Genose juga masih dalam proses uji klinik, sehingga izin yang keluar adalah izin penggunaan darurat (EUA).
“Jadi memang hanya diberikan izin untuk masa pandemi saja,” ungkapnya pada konferensi pers, Senin (28/12/2020).
Pada saat digunakan nanti, Genose akan tetap dievaluasi, seperti uji klinis fase 4. Evaluasi dan uji klinis masih harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas, efikasi, spesifisitas, dan validitasnya.
“Evaluasinya nanti akan diukur dan dibandingkan dengan PCR. Sekarang masih dalam tahap penggunaan EUA dan masih perlu clinical trial fase 4,” kata Kadir.
Baca Juga
Genose merupakan alat yang cara kerja nya sama dengan hidung manusia yang bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus.
Selanjutnya, diidentifikasi melalui sensor-sensor di dalam alat yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).
Genose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.
Berdasarkan catatan Bisnis, kemampuan Genose mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia cukup cepat. Tidak kurang dari dua menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.
Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit Genose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100.000 pemeriksaan.