Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong perluasan cakupan peserta program Kartu Prakerja yang akan berlanjut pada 2021.
Saat ini, program Kartu Prakerja telah memenuhi target kepesertaan 100 persen, yaitu 5,6 juta orang dari 43 juta orang yang mendaftar.
“Saya harapkan kepada seluruh peserta agar dapat menularkan informasinya kepada rekan pekerja lainnya bagaimana agar berhasil mengikuti program ini sehingga cakupan penerima manfaat Kartu Prakerja ini dapat diperluas lagi,” katanya, Senin (28/12/2020).
Berdasarkan hasil survei Angkatan kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 menunjukkan bahwa 88,9 persen peserta Program Kartu Prakerja menyatakan terdapat peningkatan keterampilan yang dirasakan setelah mengikuti program.
Sementara hasil survei manajemen pelaksana Kartu Prakerja menunjukkan bahwa lebih dari 83 persen peserta menyatakan telah meningkat keterampilan kerjanya baik skilling (kemampuan), reskilling (kemampuan baru), dan upskilling (peningkatan kemampuan).
“Maka pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kegiatan ini pada 2021,” katanya.
Wapres berpesan kepada manajemen pelaksana Kartu Prakerja untuk terus melakukan inovasi dalam pelaksanaan programnya sehingga dapat memberikan hasil lebih optimal lagi di tahun berikutnya.
“Saya berharap berbagai kendala yang dihadapi atau aspirasi dari peserta program pada tahun 2020 ini dapat memicu inovasi baru pada pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tahun 2021 sehingga pelaksanaan program dapat berjalan lebih optimal lagi,” pungkas Wapres.
Program Kartu Prakerja berupaya mendorong pengembangan kompetensi para pencari kerja, pekerja yang terkena PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan keterampilan, termasuk bagi para UMKM yang tutup usahanya karena pandemi Covid-19.
Peserta Program Kartu Prakerja adalah masyarakat yang berusia minimal 18 tahun dan tidak sedang sekolah/kuliah. Peserta akan mendapat insentif setelah menyelesaikan minimal 1 paket pelatihan.
Penerima Program Kartu Prakerja tidak akan menerima insentif sebelum menyelesaikan minimal 1 pelatihan.
Program Kartu Prakerja melibatkan mitra platform digital, mitra pembayaran, 150 lembaga pelatihan yang menyediakan lebih dari 1.600 jenis pelatihan, rumah siap kerja yang didirikan oleh Sandiaga Uno, dan para aksesor yang menguji konten pelatihan.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan sebanyak 1,8 persen penerima adalah mantan pekerja migran Indonesia, 2,1 persen penerima berasal dari daerah kabupaten tertinggal, 5 persen adalah penyandang disabilitas, 4 persen berusia di atas 55 tahun.
“Itu terbukti bahwa Prakerja dapat memfasilitasi lifelong learning, 19 persen penerima Kartu Prakerja pendidikannya terakhirnya hanya SD/SMP,” tandasnya.