Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jepang Mulai Siapkan Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Pemerintah Jepang berencana memasukkan orang-orang yang mengidap penyakit kronis, kanker, obesitas, dan kondisi-kondisi lainnya sebagai daftar prioritas vaksinasi.
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA - Para pejabat Kementerian Kesehatan Jepang menyusun draf rencana vaksinasi yang secara spesifik menetapkan orang dengan kondisi tertentu yang akan diberikan prioritas dalam program vaksinasi virus corona negara ini.

Melansir NHK pada Jumat (25/12/2020 pemerintah berencana memasukkan orang-orang yang mengidap penyakit kronis, kanker, obesitas, dan kondisi-kondisi lainnya sebagai daftar prioritas vaksinasi.

Kementerian kesehatan akan mulai memvaksinasi para pekerja medis sekitar akhir Februari 2021, disusul para lansia pada akhir Maret 2021. Orang-orang dengan kondisi tertentu akan menjadi yang berikutnya.

Selain penyakit jantung dan ginjal kronis, kelainan pernapasan dan penyakit yang menyebabkan gangguan imunitas seperti kanker juga akan diberikan prioritas. Orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena apnea tidur juga termasuk.

Kementerian itu tidak akan mengharuskan pasien untuk menyerahkan surat keterangan kondisi medis mereka. Pasien hanya perlu mengisi formulir vaksinasi.

Orang-orang dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) di atas 30 juga akan mendapatkan prioritas. Pemerintah memperkirakan bahwa total sekitar 8,2 juta orang akan menjadi subjek prioritas vaksinasi.

Di sisi lain, Jepang juga memulai uji klinis bagi obat Covid-19 yang mengandung antibodi yang dikumpulkan dari orang-orang yang pulih dari penyakit tersebut. Ini merupakan bagian dari sebuah program internasional.

Program ini didanai oleh Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat. Dari Jepang, Pusat Kesehatan Global dan Obat-obatan Nasional serta Universitas Kedokteran Fujita secara bersama mulai menjalankan uji klinis.

Pusat Nasional Jepang menyatakan bahwa obat yang disebut “imunoglobulin intravena hiperimun” itu diberikan kepada sepuluh pasien yang memerlukan rawat inap di rumah sakit. Kondisi mereka akan dipantau selama sekitar satu bulan. Efektivitas obat itu akan diperiksa berdasarkan data dari negara-negara yang ikut serta dalam program ini.

Pusat tersebut juga menjalankan studi klinis menggunakan plasma darah dari orang-orang yang pulih dari COVID-19. Plasma yang mengandung antibodi diberikan kepada para pasien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper