Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Melonjak di Afrika Selatan, Menkes Tinjau Aturan Pembatasan

Pada Rabu (23/12/2020), jumlah kasus harian di Afrika Selatan tercatat 14.046 sehingga jumlah kumulatif menjadi 954.258.
Ilustrasi/kemlu.go.id
Ilustrasi/kemlu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize mendesak peninjauan atas aturan pembatasan yang berlaku saat ini dan menyerukan tindakan lebih lanjut untuk menekan penyebaran Covid-19 setelah rekor lonjakan jumlah infeksi.

"Virus terus menyebar "secara eksponensial. Tingkat penyebaran jauh lebih cepat daripada gelombang pertama dan kami akan melampaui puncak gelombang pertama dalam beberapa hari mendatang," kata Menteri Kesehatan Zweli Mkhize dilansir Bloomberg, Kamis (24/12/2020).

Kemarin, jumlah kasus harian tercatat 14.046 sehingga jumlah kumulatif menjadi 954.258. Menurut data yang dikumpulkan Universitas John Hopkins, itu adalah rekor lonjakan harian tertinggi.

Sementara itu, laporan kematian harian mencapai 411, menjadikan total seluruhnya sebanyak 25.657 sejak dimulainya pandemi di negara itu.

Pemerintah akan mengevaluasi situasi di provinsi, mengidentifikasi titik sebaran di daerah-daerah dan membuat rekomendasi berdasarkan temuan apa yang harus dilaksanakan.

Selain mengalami gelombang lonjakan kasus baru, Afrika Selatan juga menghadapi munculnya varian abri virus corona yang diklaim menyebar lebih cepat. Varian baru virus corona ini juga sudah menyebar di Inggris.

Sementara itu di negara tetangga Singapura, pemerintahnya kini mewajibkan semua pelancong dari Korea Selatan untuk menjalani karantina 14 hari di fasilitas khusus karena lonjakan kasus yang berkelanjutan di negara Asia Utara itu.

Sebelumnya, mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke Korea dalam 14 hari terakhir akan diizinkan menjalani karantina di tempat tinggal.

Perintah baru ini mulai berlaku pada 26 Desember. Keputusan itu juga berlaku untuk pelancong yang berbasis di Singapura yang kembali ke jalur hijau timbal balik dengan Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper