Bisnis.com, JAKARTA - 6 Orang anggota Front Pembela Islam (FPI) beberapa hari lalu tewas ditembak polisi.
Kejadian itu terjadi pada Senin (7/12/2020) dini hari pukul 00.30 di Tol Cikampek Kilometer 50. Polisi menyatakan penembakan dilakukan karena mereka melawan petugas.
Disebutkan, enam nama laskar FPI itu yakni Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfil, dan Khadavi.
Di media sosial twitter, sang kaka dari salah satu korban yakni Fais menceritakan kepiluannya tentang kepergian adiknya.
Lewat akun twitternya @dheaharyadi, berikut curahan hati untuk sang adik Fais.
Pasti Faiz tau kan ternyata banyak banget yang jauh doain Faiz. Terharu bgt, satu pesantren khatam Al Quran demi Faiz, yg kirim doa dan harapan baik gak berhenti-berhenti, yg ikut nemenin Aiz ke tempat istirahat terakhir Masya Allah ribuan Iz, semuanya mau tau siapa Aiz.
Baca Juga
yg datang untk melihat Faiz ya Allah gak kebayang semuanya bener-bener takjub dan mengakui Aiz itu anak baik. Sampai detik ini pun yg Kakak Dhea inget cm kesalahan Kakak Dhea ke Aiz, Aiz gak pernah punya salah sm Kakak Dhea. Iz, tunggu kita semua ditempat yg baik di sisi Allah ya
Masya Allah ini rame bgt. Terima kasih banyak yang mendoakkan, terima kasih semua udah percaya kalau Faiz anak baik, sangat berarti besar untuk kami. Insya Allah adik kami akan dimakamkan sekitar pukul 9 pagi ini ditempat yg indah di pagi yg gerimis.
terima kasih banyak, maaf gak bisa balas satu-sati, semoga setiap doa dan harapan baik bisa kembali kepada kita semua.
Dia juga memposting beberapa foto kebersamaan dirinya dengan sang adik, dan juga foto Faiz semasa hidup.
Cuitan itu mendapatkan respon dari Wasekjen partai Demokrat Jansen Sitindaon. Dia menyampaikan bela sungkawa dan menyatakan siap mengawal kasus tersebut sampai menemukan titik terang.
"Turut berduka cita dhea atas meninggalnya adikmu faiz. Tulisanmu ini sangat berguna karena menceritakan sisi lain siapa Faiz yg banyak publik tidak tahu termasuk aku. Kita akan kawal terus kasus ini sampai temukan titik terang dan keadilan bagi para korban," tulisnya.
Sekali lagi ini soal mengungkap kebenaran. Kebenaran akan apa sebab 6 nyawa manusia hilang ditangan aparatus negara. Agar kedepan kejadian serupa tdk terulang lagi ke warga negara yg lain. Itu tujuan utamanya. Hari ini mereka yg kena, esok hari bisa saja anda saya dan kita semua.
— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) December 9, 2020