Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI Agung Firman Sampurna memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (8/12/2020).
Dia bakal diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap proyek pembangunan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun Anggaran 2017-2018.
Pemeriksaan pada hari ini merupakan penjadwalan ulang. Pada Senin (7/12) Agung tidak memenuhi panggilan penyidik lantaran ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan.
"Hari ini hadir memenuhi panggilan sebagai saksi untuk tersangka LJP [Leonardo Jusminarta Prasetyo]," kata Plt. Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Selasa (8/12/2020).
Dalam kasus ini, KPK menetapkan anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil dan Komisaris PT Minarta Dutahutama Leonardo Jusminarta sebagai tersangka.
Rizal diduga menerima suap 100 ribu dolar Singapura dari Leonardo untuk membantu perusahaan PT Minarta Dutahutama mendapatkan proyek SPAM jaringan Distribusi Utama (JDU) Hongaria dengan pagu anggaran Rp79,27 miliar di Kementerian PUPR.
Baca Juga
KPK menduga pemberian uang kepada Rizal melalui seorang perantara. Leonardo sebelumnya menjanjikan akan menyerahkan uang Rp1,3 miliar dalam bentuk dolar Singapura.
Uang tersebut akhirnya diserahkan kepada Rizal Djalil melalui salah satu pihak keluarga dengan jumlah SG$100 ribu dan pecahan 1.000 ribu dolar Singapura atau 100 lembar di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Perkara proyek SPAM ini berawal dari OTT yang dilakukan KPK pada 28 Desember 2018 dan mengamankan uang senilai Rp3,3 miliar, SG$239.100, dan US$3.200 atau total sekitar Rp3,58 miliar.
Dalam prosesnya, KPK kemudian menetapkan delapan tersangka dan telah ini telah divonis dan berkekuatan hukum tetap (inkracht) dengan masa hukuman yang bervariasi.