Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Bencana Ekologis, Jokowi Targetkan RI Punya 7 Pusat Benih

Jokowi mengatakan bibit dari pusat-pusat benih tersebut akan digunakan untuk mengatasi bencana ekologis dan memiliki fungsi ekonomi.
Presiden Joko Widodo meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/11/2020) - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/11/2020) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan memiliki tujuh Pusat Sumber Benih dan Persemaian yang pembangunannya akan dimulai pada tahun depan. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau lokasi Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020) pagi.

Jokowi menyebutkan beberapa daerah yang akan menjadi lokasi pembangunan, di antaranya adalah Bogor di Jawa Barat, Toba di Sumatra Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.

"Diharapkan pada tahun depan akan dibangun kurang lebih tujuh nursery atau lokasi pembibitan," kata Presiden Jokowi usai meninjau meninjau lokasi pertama di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020).

Bibit dari pusat-pusat benih tersebut akan digunakan untuk mengatasi bencana ekologis dan memiliki fungsi ekonomi.

Selain lima lokasi tersebut, pemerintah juga memiliki rencana untuk lokasi pembibitan bagi perbaikan hutan mangrove.

“Kita sudah merencanakan akan kita kerjakan kurang lebih 630.000 hektare mangrove sehingga itu juga perlu Nursery, perlu lokasi pembibitan yang segera juga akan kita siapkan,” ujarnya.

Presiden mengatakan bahwa pusat bibit yang berada di Bogor akan rampung pada tahun depan. Kapasitas produksi lokasi ini mencapai lebih kurang 16 juta bibit.

Selain fungsi ekologi, Presiden juga berharap agar pusat perbenihan tersebut akan menanam tanaman-tanaman yang memiliki fungsi ekonomi.

"Tadi saya berpesan untuk pembibitan di Rumpin, Bogor, ini agar ditanam tanaman-tanaman yang punya fungsi ekologi maupun fungsi ekonomi, karena ke depan kita ingin mengembangkan green economy," ucapnya.

Adapun, pusat perbenihan tersebut nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 159,58 hektare. Lahan ini terdiri dari zona perbenihan, zona kelola masyarakat, zona diklat, dan zona koridor pengembangan usaha.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara turut melakukan peninjauan laboratorium kultur jaringan yang ada di lokasi tersebut serta meninjau kebun pangkas, shading house, dan propagation house.

Presiden kemudian juga meninjau lokasi rencana pembangunan Pusat Perbenihan dan Riset Hutan Tropika Internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper