Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin Covid-19 buatan BioNTech dan Pfizer Inc mendapat sambutan hangat di sejumlah negara.
Pemerintah Selandia Baru akan membeli 1,5 juta dosis vaksin tersebut dengan pengiriman paling cepat pada kuartal pertama 2021.
Adapun, Amerika Serikat (AS) memiliki kontrak senilai US$ 1,95 miliar untuk 100 juta dosis vaksin, yang akan didistribusikan akhir tahun ini.
Namun lain halnya dengan negara berkembang di Asia. Ketua Gugus Tugas Sains dan Teknologi Pakistan Atta Ur Rahman menyatakan vaksin ini tidak cocok untuk digunakan di negara berkembang.
“Infrastruktur rantai dingin untuk membawa vaksin dari bandara ke seluruh wilayah tidak ada di negara berkembang," kata dia, seperti dikutip VOA News, Rabu (11/11/2020).
Pakistan, kata Atta, akan kesulitan mendistribusikannya, karena rata-rata suhu musim panas di sejumlah daerah mencapai 40-50 derajat Celsius.