Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil secara langsung melepas ekspor sayuran tujuan Singapura di UPTD Balai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman Instalasi Margahayu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu.
“Ekspor Jabar nomor satu se-Indonesia dan ekspor di bidang pangan hortikultura sepanjang 2020 kurang lebih sampai bulan lalu (Oktober) itu Rp3 triliun, sehingga ini memberikan optimisme (pertumbuhan ekonomi)," ujar Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus menggenjot ekspor produk unggulan pangan di masa pandemi COVID-19. Setelah ekspor ubi di September dan kopi pada Oktober lalu, kali ini Jabar mengekspor sayuran dan buah-buahan hingga tanaman hias seperti kaktus.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Jabar menempati peringkat pertama provinsi pengekspor di Indonesia dengan nilai ekspor pada Januari-September 2020 mencapai 19,11 miliar dolar AS atau 16,31 persen dari total ekspor Indonesia pada periode tersebut.
Kendati demikian, Ridwan Kamil menilai hasil produk hortikultura di Jabar belum optimal. Ia mengatakan masih banyak lahan kosong di Jabar yang belum dimanfaatkan karena ketidaktahuan pemilik lahan tentang produk yang cocok untuk ditanam.
Oleh karena itu Ridwan Kamil meminta agar Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar membuat forum pembeli untuk mengetahui produk pangan yang laku dan dibutuhkan pasar.
“Nah, salah satu tugas pemerintah yang saya titipkan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah membuat forum pembeli atau offtaker yang isinya ada pengekspor yang sudah tahu bagaimana menjual, apa yang laku,” tutur Ridwan Kamil.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar Dadan Hidayat, sektor tanaman pangan dan hortikultura merupakan salah satu dari lima sektor lapangan usaha yang masih tetap eksis di masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan data Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Bandung, kata dia, nilai transaksi ekspor sektor pertanian sepanjang 2020 untuk komoditas sayuran mencapai 2.774.054 kilogram dengan nilai transaksi mencapai Rp46 miliar dan negara tujuan utama ekspor adalah China, Thailand, dan Singapura.
Selain itu ekspor buah hampir 2.540.961 kg (Rp44 miliar) dengan negara tujuan Singapura, Malaysia, China, dan Hong Kong, tanaman obat mencapai 10.800 kilogram (Rp312 juta) dengan negara tujuan Singapura, serta tanaman hias 74,520 batang (Rp2,49 miliar) dengan 54 negara tujuan seperti Turki, Amerika Serikat, Jepang, hingga Italia.