Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengangguran Melonjak, Prancis Siap Gulirkan Insentif Dunia Usaha

Menteri Keuangan Bruno Le Maire berjanji bahwa jika diperlukan pemerintah akan memompa lebih banyak insentif untuk Air France dan memperluas pendanaan untuk perusahaan kecil.
Museum Louvre merupakan museum paling populer di Paris, Prancis./Andhina Wulandari
Museum Louvre merupakan museum paling populer di Paris, Prancis./Andhina Wulandari

Bisnis.com, JAKARTA - Prancis siap untuk lebih meningkatkan pengeluaran guna mendukung dunia usaha mulai dari toko kecil hingga maskapai nasional, setelah pengangguran meningkat tajam dan kebangkitan pandemi Covid-19 memperpanjang waktu pemulihan ekonomi.

Menteri Keuangan Bruno Le Maire berjanji bahwa jika diperlukan pemerintah akan memompa lebih banyak insentif untuk Air France dan memperluas pendanaan untuk perusahaan kecil.

Pemerintah juga akan mempertimbangkan langkah-langkah yang ditargetkan untuk pemilik toko sebagai tanggapan atas keputusan lockdown pemerintah.

Tingkat pengangguran di Prancis mencapai rekor 9 persen pada kuartal ketiga. Ini menggarisbawahi urgensi situasi ekonomi di negara ini.

“Tidak ada batasan untuk mendukung pemilik toko dan perekonomian karena yang terburuk adalah puluhan ribu perusahaan tutup, pengangguran dan kehilangan keterampilan,” kata Le Maire.

Prancis memasuki fase kritis dalam perjuangannya untuk menahan kebangkitan kembali pandemi Covid-19 dengan unit perawatan intensif yang hampir mencapai kapasitasnya.

Akhir pekan ini, pihak berwenang akan menilai apakah akan menyesuaikan tindakan lockdown yang telah berlaku sejak 30 Oktober 2020 dan pembatasan ini diperkirakan akan tetap berlaku hingga 1 Desember.

Untuk lockdown kedua, pemerintah telah secara masif meningkatkan dana solidaritas yang menyediakan dukungan langsung bagi perusahaan yang terpaksa tutup atau sektor lain yang mengalami penurunan pendapatan.

November ini, pemerintah Prancis akan menyalurkan insentif sebesar 6 miliar euro atau US$7,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper