Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Malaysia memberlakukan perintah pembatasan pergerakan masyarakat selama satu bulan ke depan di sebagian besar negara bagian, menyusul rekor kasus infeksi virus corona.
Dilansir dari Channel News Asia, pemerintah Malaysia mulai memberlakukan kontrol pergerakan bersyarat (conditional movement control order/CMCO) di semua wilayah kecuali tiga negara bagian di Semenanjung Malaysia selama empat pekan ke depan. Hal ini dilakukan menyusul lonjakan kasus virus corona pada Jumat.
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri yakoob pada Sabtu (7/11/2020) mengaakan pembatasan yang akan berlangsung mulai 9 November hingga 6 Desember ini akan berlaku di negara bagian Kedah, Penang, Negeri Sembilan, Johor, dan Trengganu.
Sedangkan tiga negara bagian yang tidak terpengaruh oleh pembatasan tersebut adalah Kelantan, Perlis, dan Pahang. Adapun CMCO yang berlaku di Sabah, Selangor, Putrajaya dan Kuala Lumpur, yang semula dijadwalkan berakhir pada 9 November, juga diperpanjang hingga 6 Desember.
“Pemberlakuan CMCO ini akan memungkinkan Kementerian Kesehatan mencapai target skrining dan mengurangi pergerakan di masyarakat, selain menekan penyebaran Covid-19 di negara bagian tersebut,” ujar Menteri Ismail, seperti dikutip Channel News Asia.
Dengan pemberlakuan CMCO, semua sekolah, lembaga pendidikan tinggi, lembaga pelatihan keterampilan, pra sekolah., dan pusat tahfiz akan ditutup. Sementara itu, kegiatan keagamaan di masjid dan surau akan ditentukan oleh otoritas agama negara bagian.
Baca Juga
Sementara itu, seluruh kegiatan sosial dan budaya termasuk di pusat hiburan dan klub malam juga dilarang beroperasi, namun kegiatan ekonomi dapat beroperasi seperti biasa sesuai dengan prosedur operasi standar yang ditetapkan.
Dilansir Bloomberg, Malaysia pada hari Jumat mencatat peningkatan kasus virus corona harian terbesar sejak wabah dimulai. meskipun ada pembatasan pergerakan yang lebih ketat.
Negeri Jiran tersebut telah berjuang untuk menahan peningkatan laju infeksi virus corona yang muncul sejak akhir September setelah pemilihan kepala daerah di Sabah. Pemerintah baru-baru ini memerintahkan sekitar 1 juta orang untuk bekerja dari rumah, dan melarang seluruh kegiatan sosial dan budaya untuk mengendalikan penyebaran.
Berdasarkan data Kementerian kesehatan Malaysian, kasus baru mencapai 1.000 selama lima hari berturut-turut pekan ini. Sementara itu, jumlah kasus baru pada Sabtu mencapai 1.168, dengan lebih dari setengah kasus berasal dari Sabah.