Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah akun YouTube menyiarkan hasil pemilihan presiden AS yang secara langsung kepada puluhan ribu penonton beberapa jam sebelum pemungutan suara ditutup dan sebelum YouTube menghapus klip tersebut.
Melansir Bloomberg, sejak Selasa pagi, beberapa saluran menayangkan video langsung yang serupa dan berdurasi panjang di situs milik Google tersebut.
Masing-masing saluran memperlihatkan peta tiruan pemilihan presiden yang diisi dengan hasil teoritis. Siaran ini muncul di bagian atas halaman YouTube dengan kata kunci penelusuran 'hasil pemilu'.
Saluran-saluran ini pun ditonton oleh ribuan penonton online dan beberapa video tersebut memuat iklan.
"Setelah meninjau dengan cermat, kami menghapus streaming langsung yang melanggar pedoman komunitas kami," kata juru bicara YouTube, Rabu (4/11/2020).
"Kami telah menetapkan kebijakan yang melarang spam, praktik penipuan dan scam, dan kami terus waspada terkait konten terkait pemilu menjelang dan periode pasca pemilu," ujarnya.
Baca Juga
Pihaknya menyampaikan, YouTube telah memunculkan lebih banyak saluran berita. Namun, video yang palsu tersebut berasal dari akun YouTube untuk musik dan tips perdagangan saham.
Beberapa saluran ini mungkin memanfaatkan preferensi yang dimiliki algoritme YouTube untuk rekaman live streaming yang panjang terkait dengan peristiwa terkini.
Menurut publikasi teknologi Insider, yang melaporkan berita ini sebelumnya, penelusuran untuk hasil pemilihan presiden menduduki posisi teratas, termasuk video palsu yang beredar.
Seelah pihak YouTube mengatakan akan mengambil tindakan, beberapa video yang menayangkan hasil palsu masih tetap muncul di halaman pertama hasil pencarian di situs tersebut.