Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Jajaran Bos Teknologi yang Biayai Para Kandidat Pilpres AS

Dari daftar tersebut ada nama-nama seperti mantan CEO Google Eric Schmidt, pendiri LinkedIn Reid Hoffman, serta mantan CEO Qualcomm Irwin Jacobs. Berikut ini, daftar panjang lainnya.
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha teknologi yang menikmati peningkatan kekayaan dengan tidak proporsional selama masa pandemi berada di jajaran donatur politik pada Pilpres 2020.

Sebagian besar uang itu digunakan untuk melengserkan Presiden Donald Trump dari jabatannya dan membantu Demokrat mengambil kendali Senat.

CEO Asana, Dustin Moskovitz yang juga salah satu pendiri Facebook, menghabiskan sekitar US$24 juta. CEO Twilio Jeff Lawson dan istrinya, Erica, menyumbangkan sekitar US$7 juta.

Bersama dengan mantan CEO Google Eric Schmidt, yang menyumbangkan sekitar US$6 juta, mereka adalah beberapa kontributor terkemuka untuk Future Forward USA, komite aksi politik (PAC) di balik pencalonan Joe Biden.

Dari CEO Netflix Reed Hastings merogoh dompetnya paling lebar. Hastings dan istrinya, Patty Quillin, menyumbangkan lebih dari US$5 juta. Bagian terbesar digunakan untuk mendukung kandidat Demokrat seperti di Maine, Texas, dan Iowa.

Menurut Center for Responsive Politics, karyawan dari perusahaan internet berkomitmen 98 persen dari kontribusi mereka kepada Demokrat.

California dan Washington, pusat teknologi utama, telah lama menjadi benteng pertahanan Demokrat, tetapi disparitas dalam industri teknologi bahkan lebih besar tahun ini karena antipati terhadap kebijakan Presiden Trump tentang imigrasi, perdagangan dan perubahan iklim, serta penanganannya terhadap pandemi virus Corona.

Salah satu pendiri LinkedIn Reid Hoffman menyumbang sekitar US$14 juta. Meskipun Hoffman mungkin adalah pemodal ventura yang paling vokal dalam hal politik, sejumlah investor paling terkemuka di Silicon Valley juga menulis cek tujuh digit. Vinod Khosla masing-masing menyumbangkan US$1 juta kepada Senat Mayoritas PAC dan American Bridge 21st Century.

Michael Moritz dari Sequoia Capital telah menyumbang lebih dari US$3 juta, termasuk US$1,5 juta untuk Pacronym, yang difokuskan untuk mendukung Demokrat di negara bagian yang diperebutkan dengan ketat.

Jessica Livingston, salah satu pendiri inkubator baru Y Combinator, menyumbangkan US$5 juta kepada Tech for Campaigns, yang memberikan bantuan digital dan teknis kepada kelompok Demokrat.

Penyumbang dana Partai Republik terbesar di bidang teknologi tahun ini adalah pemodal ventura Peter Thiel. Thiel, yang mengerjakan kampanye awal Trump pada 2016, menyumbangkan lebih dari US$2 juta untuk Free Forever PAC, yang didedikasikan untuk memilih Kris Kobach dari Partai Republik ke Senat di Kansas. Kobach kalah di putaran pertama awal tahun ini.

Pensiunan eksekutif Google dan nama yang kurang menonjol Schmidt dan mantan CEO Microsoft Steve Ballmer, yang sekarang memiliki Los Angeles Clippers NBA, termasuk di antara orang yang paling banyak membelanjakan uang dalam kelompok pensiunan eksekutif industri.

Ballmer dan istrinya, Connie, menyumbangkan US$7 juta untuk Everytown for Gun Safety, yang mendukung Biden dan kandidat kongres yang bekerja menuju reformasi senjata.

Irwin Jacobs, mantan CEO Qualcomm, menyumbangkan hampir US$7 juta. Mereka juga telah berkomitmen US$3 juta untuk Forward California, sebuah grup yang berfokus menempatkan sang cucu, Sara Jacobs, di Dewan Perwakilan di distrik ke-53 negara bagian di San Diego County. Dia menghadapi sesama Demokrat Georgette Gomez dalam upaya untuk menggantikan Susan Davis yang pensiun.

Kenneth Duda, salah satu pendiri perusahaan jaringan Arista, telah menyumbangkan sekitar US$4 juta, terutama untuk American Bridge 21st Century dan Pacronym.

Marc Merrill, salah satu pendiri Riot Games, yang diakuisisi oleh Tencent China pada 2011, telah menyumbangkan lebih dari US$1 juta untuk Unite America, sebuah grup yang mendukung kandidat kongres di kedua partai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper