Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Tahan Seorang Pria Diduga Terkait Pelaku Penyerangan di Nice

Pada Kamis, seorang penyerang bersenjatakan pisau dengan meneriakkan "Allahu Akbar" memenggal seorang perempuan dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di Nice, Prancis.
Foto Brahim Aouissaoui, pelaku penyerangan di Nice, Prancis, seperti direpro Ansa.it
Foto Brahim Aouissaoui, pelaku penyerangan di Nice, Prancis, seperti direpro Ansa.it

Bisnis.com, PARIS - Seorang pria yang ditengarai melakukan kontak dengan terduga pelaku penyerangan di Nice, Prancis, diamankan pihak kepolisian.

Pria berusia 47 tahun itu ditahan karena dicurigai telah melakukan kontak dengan pelaku serangan pisau maut pada Kamis (29/10/2020) di Nice, Prancis, kata sumber pengadilan.

Pada Kamis, seorang penyerang bersenjatakan pisau dengan meneriakkan "Allahu Akbar" memenggal seorang perempuan dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di kota Prancis itu. Si penyerang kemudian ditembak oleh polisi dan dibawa pergi.

Sumber itu mengatakan bahwa pria 47 tahun, yang diduga telah melakukan kontak dengan penyerang, telah ditahan pada Kamis malam. Sumber tersebut membenarkan laporan sebelumnya di BFM TV.

Kepala jaksa antiteroris Prancis Jean-Francois Ricard mengatakan pria yang diduga melakukan serangan itu adalah seorang warga Tunisia.

Warga Tunisia itu disebutkan lahir tahun 1999 dan tiba di Eropa pada 20 September di Lampedusa.

Lampedusa adalah pulau Italia di lepas Tunisia yang merupakan titik pendaratan utama bagi para migran dari Afrika.

Sumber keamanan Tunisia dan sumber polisi Prancis mengungkapkan nama tersangka penyerang sebagai Brahim Aouissaoui.

Ricard mengatakan tersangka penyerang memasuki kota dengan kereta api pada Kamis pagi.

Penyerang Bukan Milisi

Sebelumnya diberitakan bahwa Brahim Aouissaoui meninggalkan Tunisia pada 14 September dan tiba di Kota Nice pada Rabu, kata petugas Mohsen Dali.

Tunisia mulai menyelidik kasus Aouissaoui, yang ditangkap Kepolisian Prancis pascaserangan tersebut, kata Dali.

Pria berusia 21 tahun itu merupakan warga desa Sidi Omar Bouhajla dekat Kairouan, namun akhir-akhir ini tinggal di Sfax. Polisi sedang menginterogasi keluarganya di sana, menurut sumber keamanan Tunisia.

Sfax, pelabuhan utama sekitar 130 km dari pulau kecil Lampedusa Italia, merupakan titik keberangkatan utama bagi warga Tunisia yang hendak melakukan penyeberangan ilegal dan berbahaya menuju Eropa.

Sumber Kepolisian Prancis menyebutkan Aouissaoui tidak dikenal badan intelijen Prancis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper