Bisnis.com, JAKARTA – Para pemilik bisnis pariwisata Pulau Canary bisa bernapas lega lantaran Pemerintah Inggris Raya dan Jerman memutuskan untuk tetap membuka jalur wisata ke pulau yang terus disinari matahari sepanjang masa musim dingin.
“Berita ini sangat positif, tapi kami harus tetap tenang. Semoga semua konsumen ingin kembali berlibur di sini dan kembali ke rumah dengan sehat, senang, dan kulit kecoklatan yang indah,” kata Jorge Marichal, pemilik hotel dan apartemen di Pulau Tenerife dan La Gomera, Spanyol, dilansir Bloomberg Minggu (25/10/2020).
Virus corona sudah membuat industri pariwisata di Spanyol dan di seluruh dunia “tertidur” lantaran banyak pengunjung, terutama dari luar negeri yang tak bisa datang berlibur. Angka pelancong yang datang terendah sepanjang tiga kuartal sampai Agustus 2020.
Dengan catatan tersebut, Pemerintah Inggris Raya dan Jerman mengurangi beban pembatasan kunjungan ke Kepulauan Canary, yang bisa memberikan kesempatan kepada pemilik bisnis wisata di pulau-pulau tersebut, memberikan “pasokan” sinar matahari bagi para warga Eropa Utara selama musim dingin.
Pada Kamis (22/10/2020) Pemerintah Inggris Raya melonggarkan aturan dan menyebut tidak akan meminta para warga Inggris yang kembali dari pulau tersebut untuk karantina selama dua pekan.
Aturan tersebut juga tetap berlaku meskipun untuk seluruh wilayah Spanyol meskipun kasus Corona di sana tengah kembali melonjak ke titik tertinggi dan orang yang dirawat di rumah sakit juga mengalami peningkatan.
Hal itu menjadi kabar baik bagi penduduk Canary dan menjadi secercah harapan di saat Spanyol masih harus berjuang menahan persebaran virus dan dampaknya kepada industri pariwisata yang berkontribusi 10 persen pada perekonomian.
Perdana Menteri Pedro Sanchez Jumat (23/10/2020) mengatakan bahwa lebih dari 3 juta orang di Spanyol telah terjangkit virus itu, angka tersebut tiga kali lebih tinggi dari data resmi, dan pemerintah sekarang sedang mempertimbangkan aturan pembatasan baru untuk mencoba menjinakkan penyebaran Virus Corona.
Kepulauan Canary, yang terdiri atas beberapa pulau, bahkan beberapa lebih dekat ke Barat Sahara, secara umum tak mencatatkan penularan Virus Corona, namun perekonomiannya tetap terdampak karena banyaknya aturan pembatasan perjalanan dari beragam wilayah.
Baca Juga : Pengangguran Spanyol Naik di Atas 15 Persen |
---|
Marichal melanjutkan, di Tenerife, sekitar seperlima dari hotel yang ada di pulau tersebut tetap buka meskipun tingkat keterisiannya hanya 15-20 persen.
Dia mengungkapkan tetap optimistis bahwa pelonggaran aturan tersebut bisa mengangkat industri pariwisata dan kembali menerima para pelancong di hotel-hotel yang dikelolanya, yang sempat sudah ditutup sejak Maret.
Adapun, Inggris Raya dan Jerman merupakan dua pasar terbesar bagi Kepulauan Canary. Pelonggaran aturan tersebut dapat membantu menyelamatkan pemilik industri pariwisata terutama menuju puncak liburan di musim Natal.
Kepulauan Canary memiliki suhu rata-rata sekitar 70 derajat Fahrenheit atau sekitar 21 derajat Celcius pada Desember. Orang Jerman dan Inggris yang ingin melarikan diri dari musim dingin ekstrem di Eropa utara menyumbang lebih dari setengah dari seluruh pengunjung yang datang ke Canary pada Desember 2019.