Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan melaksanakan penanaman mangrove atau bakau, Kamis (22/10/2020).
Penanaman mangrove tersebut merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional, PEN.
“Kami di sini untuk melakukan penanaman dan tadi kami di perahu juga sudah bincang-bincang, sebelumnya juga sudah sepakat mencoba mendorong yang 600 ribu hektare ini sampai empat tahun ke depan bisa selesai, nanti progresnya kami laporkan ke Presiden [Jokowi],” ujar Luhut, dikutip dari keterangan resmi, Kamis.
Hari ini Luhut melakukan penanaman mangrove bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo,
Luhut menambahkan bahwa World Bank sangat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemulihan mangrove. Menurut Luhut keberhasilan program ini adalah buah kerja Menteri LHK dan Menteri KKP.
Pengembangan ekosistem mangrove secara tidak langsung juga akan membuka lapangan pekerjaan baru karena ekosistem ikan dan kepiting juga berkembang.
Baca Juga
“Luas mangrove kita yang 3,31 juta hektare ini, merupakan 30 persen mangrove dunia, atau 42 persen mangrove di Asia ini, Indonesia itu yang paling besar," ujar Luhut.
Bahkan, Luhut menyatakan tengah melobi investor dari Abu Dhabi dan Eropa terkait mangrove.
“Kalau 600 ribu hektare kira-kira hampir Rp16 triliun. Dengan angka yang besar dampaknya juga akan besar, makanya kita jangan kerja tanggung-tanggung," kata Luhut.
Luhut juga menceritakan kekagetan Abu Dhabi - yang hanya memiliki satu spesies mangrove - atas kekayaan Indonesia yang memiliki 126 spesies mangrove.
Terkait penanaman mangrove, dari hasil Rapat Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Mangrove pada awal Otober lalu, telah disepakati usulan program PEN tahun 2021 dari KLHK dalam bentuk kegiatan penanaman mangrove seluas 46.758 hektare di 34 provinsi dan KKP seluas 1.522,91 hektare.