Bisnis.com, JAKARTA - Ekosistem mangrove atau bakau memiliki peran penting pada kesejahteraan, ketahanan pangan, dan perlindungan masyarakat khususnya komunitas pesisir, serta mendukung sektor perikanan nasional.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Konservasi Perairan dan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Andreas H. Hutahaean mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir peran ekosistem mangrove tersebut diakui secara internasional, termasuk kemampuannya yang signifikan dalam menyerap dan menyimpan emisi karbon dioksida (CO2), yaitu blue carbon (karbon biru).
Hal itu disampaikan Andreas dalam webinar yang diadakan oleh Indian Ocean Rim Association (IORA) dengan topik “Blue Carbon Initiatives in IORA”, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga
“Faktanya, mangrove diperkirakan bernilai setidaknya US$1,6 miliar setiap tahun dalam jasa ekosistem yang mendukung mata pencaharian pesisir dan populasi manusia di seluruh dunia," kata Andreas seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (2/9/2020).
Namun, terlepas dari peran pentingnya, dia mengatakan ekosistem mangrove menjadi salah satu ekosistem yang paling terancam karena konversi, industri, budi daya perairan, dan pembangunan infrastruktur.
Andreas berharap, melalui IORA Indian Ocean Blue Carbon Hub, informasi dan perkembangan ekosistem karbon biru dan mangrove tersaji bagi seluruh pihak terkait guna meningkatkan perlindungan dan pemulihannya.