Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unjuk Rasa di Cile Berujung Ricuh

Demonstrasi itu terjadi hanya seminggu sebelum Cile memberikan suara dalam referendum tentang apakah akan menggantikan konstitusi era kediktatoran dimana menjadi salah satu tuntutan utama ketika gerakan protes dimulai pada 18 Oktober 2019.
Demo di Cile
Demo di Cile

Bisnis.com, JAKARTA - Dua gereja dibakar saat puluhan ribu demonstran berkumpul pada hari Minggu (18 Oktober) di alun-alun Santiago Cile, untuk menandai peringatan gerakan protes yang terjadi tahun lalu dalam rangka menuntut kesetaraan.

Demonstrasi itu terjadi hanya seminggu sebelum Cile memberikan suara dalam referendum tentang apakah akan menggantikan konstitusi era kediktatoran dimana menjadi salah satu tuntutan utama ketika gerakan protes dimulai pada 18 Oktober 2019.

Satu gereja yang dibakar yakni ada dekat dengan Plaza Italia hingga habis terbakar, sementara tempat ibadah kedua dijarah dan juga mengalami kerusakan akibat kebakaran. Namun, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kobaran api itu. Gereja Kecil Church of the Assumption yang hancur total dikenal sebagai "paroki seniman", menurut pers lokal.

Terdapat juga bentrokan antara kelompok pendukung sepak bola di satu lingkungan Santiago, sementara pengunjuk rasa di Plaza Italia menyiram patung dengan cat merah.
Bahkan, Wali Kota Daniel Jadue, diburu keluar dari Plaza Italia oleh pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa juga meminta warga untuk memberikan suara "menyetujui" perubahan konstitusi yang diusulkan.

Presiden Sebastian Pinera meminta para demonstran untuk bersikap damai dan menghormati pembatasan virus corona. Pasalnya, wabah mematikan tersebut telah menyebabkan 13.600 orang Cile tewas dengan lebih dari 490.000 terinfeksi.

Protes meletus pada tahun lalu yang awalnya sebagai tanggapan atas kenaikan tarif metro, sebelum berubah menjadi demonstrasi umum menentang ketidaksetaraan dan pemerintah.

Pada suatu malam kerusuhan yang terjadi tahun lalu, belasan stasiun metro dibakar, halte bus dihancurkan, supermarket dijarah, bangunan dirusak, dan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru hara yang menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper