Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizieq Shihab Bakal Pimpin Revolusi di Indonesia? Ini Penjelasan FPI

Munarman juga menjelaskan terdapat perbedaan atara revolusi dan makar. Menurut Munarman, ihwal makar sudah diatur di KUHAP Pasal 104,106, dan 107.
Habib Rizieq Syihab/Reuters
Habib Rizieq Syihab/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman menjelaskan makna revolusi yang digaungkan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Sebelumnya, pernyataan revolusi ini diucapkan Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis. Rizieq disebut Ahmad Shabri bakal memimpin revolusi sepulangnya ke Indonesia.

Munarman menjelaskan revolusi yang dimaksud adalah revolusi akhlak. Dia pun heran pekikan revolusi tersebut dipermasalahkan.

Menurut Munarman, Presiden Joko Widodo pun menggaungkan istilah revolusi, yang dikenal dengan 'Revolusi Mental'. Secara definisi, jelas Munarman, revolusi itu adalah perubahan yang cepat.

"Kalau rezim Pak Jokowi dengan pimpinan Pak Jokowi membuat slogan revolusi mental, maka Habib Rizieq menyuarakan dan membawa serta akan memimpin revolusi akhlak," kata Munarman dalam keterangannya dikutip dari kanal YouTube Front TV, Senin (19/10/2020).

Bisnis telah mengkonfirmasi pernyataan tersebut ke Munarman. Yang bersangkutan mempersilakan agar pernyataannya dikutip.

Munarman menjelaskan bahwa revolusi akhlak dilakukan dengan meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW. Misalnya, kata dia, akhlak yang tadinya tidak suka salat, direvolusi menjadi rajin salat.

"Menjadi akhlak kepada Rasulullah, akhlak yang berdasarkan Al-quran dan Assunnah, akhlak yang dari orang suka bohong direvolusi jadi tidak bohong, orang yang tidak suka salat menjadi orang yang suka salat, orang yang suka khianat jadi tidak khianat, itu yang mau diajak oleh Habib Rizieq, revolusi orang yang terjajah menjadi tidak tertindas, orang yang dizalimi jadi orang yang bebas dari penzaliman," papar Munarman.

Munarman menjelaskan bahwa pernyataan revolusi tersebut tidak perlu dipersoalkan. Dia menduga ketakutan akan kata-kata revolusi ini lantaran ada status quo yang coba dipertahankan oleh penguasa, taipan, dan cukong-cukong

"Saya kira upaya memelesetkan, menggiring opini supaya missleading terhadap kata-kata revolusi ini yang harus dicegah, karena Bung Karno juga mencetuskan kata-kata revolusi, kemudian Pak Jokowi juga menyatakan kata-kata revolusi, jadi kata-kata revolusi tidak ada yang salah, karena dia perubahan yang cepat," paparnya.

Munarman juga menjelaskan terdapat perbedaan atara revolusi dan makar. Menurut Munarman, ihwal makar sudah diatur di KUHAP Pasal 104,106, dan 107.

"Jadi kalau dicoba-coba digiring untuk hal-hal ke seperti itu saya kira ada pihak-pihak tertentu yang ketakutan sendiri kehilangan jabatannya, saya kira begitu," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper