Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizieq Shihab Gaungkan Revolusi, FPI: Ada yang Takut Hilang Jabatan

Munarman mengatakan Presiden Joko Widodo pun menggaungkan istilah revolusi, yang dikenal dengan 'Revolusi Mental'.
Munarman/Istimewa
Munarman/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjelaskan makna revolusi yang digaungkan imam besar FPI Rizieq Shihab.

Pernyataan revolusi  ini digaungkan oleh Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis. Rizieq disebut bakal menggaungkan revolusi sepulangnya ke Indonesia.

Munarman menjelaskan bahwa revolusi yang dimaksud adalah revolusi akhlak.

Dia pun heran pekikan revolusi tersebut dipermasalahkan. Pasalnya, kata Munarman, Presiden Joko Widodo pun menggaungkan istilah revolusi, yang dikenal dengan 'Revolusi Mental'.

Secara definisi, jelas Munarman, revolusi itu adalah perubahan yang cepat.

"Kalau rezim Pak Jokowi dengan pimpinan Pak jokowi membuat slogan revolusi mental, maka Habib Rizieq menyuarakan dan membawa serta akan memimpin revolusi akhlak," kata Munarman dalam keterangannya dikutip dari kanal YouTube Front TV, Senin (19/10/2020).

Bisnis telah mengonfirmasi pernyataan tersebut ke Munarman, dan mempersilakan agar pernyataannya dikutip.

Dia menjelaskan bahwa revolusi akhlak itu adalah dengan meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW. Misalnya, akhlak yang tadinya tidak suka salat, direvolusi menjadi rajin salat.

"Menjadi akhlak kepada Rasulullah, akhlak yang berdasarkan Alquran dan assunnah, akhlak yang dari orang suka bohong direvolusi jadi tidak bohong, orang yang tidak suka salat menjadi orang yang suka salat, orang yang suka khianat jadi tidak khianat, itu yang mau diajak oleh Habib Rizieq, revolusi orang yang terjajah menjadi tidak tertindas, orang yang dizalimi jadi orang yang bebas dari penzaliman," papar Munarman.

Dia pun menjelaskan bahwa pernyataan revolusi tersebut tidak perlu dipersoalkan, dan menduga  ketakutan akan kata-kata revolusi ini lantaran ada status quo yang coba dipertahankan oleh penguasa.

"Saya kira upaya melesetkan, menggiring opini supaya miss leading terhadap kata-kata revolusi ini yang harus dicegah, karena Bung Karno juga mencetuskan kata-kata revolusi, kemudian Pak Jokowi juga menyatakan kata-kata revolusi, jadi kata-kata revolusi tidak ada yang salah, karena perubahan yang cepat," paparnya.

Munarman juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan atara revolusi dan makar. Menurut Munarman, ihwal makar itu diatur ada diatur di KUHAP Pasal 104,106, dan 107.

"Jadi kalau dicoba-coba digiring untuk hal-hal ke seperti itu, saya kira ada pihak-pihak tertentu yang ketakutan sendiri kehilangan jabatannya, saya kira begitu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper