Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota DPR Marwan: BUMN Harus Hadir Selesaikan Covid-19 di Pesantren

Saat ini banyak pesantren yang membutuhkan bantuan berupa alet kesehatan (alkes) dan obat-obatan.
Panitia mendata sejumlah santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Banten yang akan kembali ke kampus mereka di Ponorogo di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Jumat (19/6/2020)./Antara nn
Panitia mendata sejumlah santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Banten yang akan kembali ke kampus mereka di Ponorogo di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Jumat (19/6/2020)./Antara nn

Bisnis.com, JAKARTA - Selain kehadiran negara dan pemerintah,  perusahaan BUMN bidang farmasi juga seharusnya turut menyisakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pesantren dalam mengatasi penyebaran Covid-19.

Demikian dikemukakan oleh Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar terkait penaganan wabah Covid-19 dan fenomena masih tingginya penyebaran wabah Covid-19, Jumat (6/10/2020).

Dia mengatakan, saat ini banyak pesantren yang membutuhkan bantuan berupa alet kesehatan (alkes) dan obat-obatan.

"Perusahan BUMN farmasi kita harus hadir dan menyisikan CSR untuk Covid-19. Di samping pemerintah harus hadir memberikan bantuan berupa alkes dan obat-obatan, BUMN harus memberikan CSR bantuan berupa obat-obatan untuk pesantren yang terkena Covid-19," kata Marwan.

Dikatakan, jumlah pesantren hampir seratusan ribu di Indonesia. Banyak pengurus pesantren dan santri yang kena Covid-19, karena itu pemerintah harus hadir dalam menyelesaikan Covid-19 di pesantren.

Sebelumnya, Marwan mengadakan rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Direktur Utama PT Kimia Farma, Direktur Utama PT lndofarma, dan Direktur Utama PT Phapros, di Gedung DPR.

Terkait soal kondisi pesantren, lebih jauh politisi PKB itu mengatakan bahwa saat ini fasilitas pendidikan itu sangat berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, negara harus hadir untuk mengatasi potensi penyebaran Covid-19 tersebut.

"Satu kamar mandi untuk ratusan orang. Maksud saya negara harus hadir dalam konteks ini untuk penanganan di pesantren," kata mantan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

 Sebelumnya dilaporkan sejumlah pesantren telah menjadi klaster penyebaran Covid-19, sehingga terpaksa memulangkan santrinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper